Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

[Kearifan Lokal] Dongeng Enthit dalam Perspektif Pertanian Berkelanjutan

10 Juli 2023   21:27 Diperbarui: 23 Juli 2023   12:31 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dongeng disukai segala kalangan. Abstraksi impian dan model edukasi tanpa menggurui. Begitupun dongeng Enthit. Penyampai pesan kearifan lokal dalam perspektif pertanian berkelanjutan. Mari simak narasinya.

Kearifan lokal dongeng Enthit 

Cerita rakyat (folklore) Panji dari Jawa Timur disukai banyak orang. Salah satu ragamnya adalah dongeng Enthit. Berkisah tentang pertemuan Raden Panji Inu Kertapati, pangeran Janggala dengan Dewi Sekartaji, seorang puteri dari Kerajaan Kadiri

Skenario sang penulis lakon, kedua tokoh dipertemukan dalam posisi saling tersamar. Dibutuhkan kearifan untuk saling mengenali. Raden Panji Inu dalam rupa seorang petani bersahaja. Dewi Sekartaji sebagai Ragil kuning yang menawan dengan kecerdasan sosial tinggi.

Sesi pertemuan terjadi di lahan pertanian disajikan dengan model operet pada zamannya. Percakapan ala petani. Berikut cuplikannya. [disajikan terjemahan bebas, meski sedikit mengurangi keindahan percakapan]


"Enthit..... siapakah yang menanam padi bermalai rimbun ini?"

"Duhai bidadari cantik. Akulah yang menanam. Ambillah bila kau mau, bonus hatiku sekalian"

"Tidak, Enthit. Aku hanya bertanya saja." "Enthit.....siapakah yang menanam jagung bertongkol besar ini?"

"Perhatianmu menyentuh hatiku, Dewi. Akulah yang menanam. Ambillah bila kau mau, bonus hatiku sekalian "

"Tidak, Enthit. Aku hanya bertanya saja." "Enthit.....siapakah yang menanam mentimun berbuah ranum ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun