Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Konservasi Alam, Memupuk Kecintaan pada Alam dan Budaya Nusantara

10 Agustus 2021   08:20 Diperbarui: 10 Agustus 2021   12:39 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Konservasi Alam Nasional (gambar: greeners.co)

Laut sebagai kekayaan alam juga tidak lepas dengan cerita rakyat. Bau nyale folklore di daerah Lombok. Budaya lokal yang lekat dengan penghargaan kepada laut.

Tradisi budaya Bau Nyale (KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA)
Tradisi budaya Bau Nyale (KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA)

Bau nyale diartikan sebagai perburuan cacing laut. Cacing laut diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika. Putri penyelamat yang mengasihi masyarakat. Acara budaya yang dikemas sebagai dasar konservasi alam pun kewisataan.

Kemasan Teknologi Konservasi Alam Berbasis Budaya Lokal

Keberlanjutan suatu kegiatan ditopang oleh tiga pilar utama. Pilar ekonomi, pilar sosial budaya setempat, dan pilar kelestarian alam.

Teknologi konservasi alam tidak hanya bertumpu pada ekologi kelestarian secara fisik. Mampu mengungkit sisi ekonomi kemasyarakatan setempat. Dapat diterima oleh masyarakat setempat karena lekat atau memiliki sendi budaya yang dapat diterima.

Sinergi antara rancangan efektivitas fisik ekologi konservasi yang padu dengan rancangan ekonomi dan keberterimaan masyarakat secara budaya. Sisi kemasan teknologi konservasi alam berbasis budaya lokal.

Mari bersama bersinergi dalam krida Hari Konservasi Alam Nasional. Memupuk Kecintaan Pada Alam dan Budaya Nusantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun