Laut sebagai kekayaan alam juga tidak lepas dengan cerita rakyat. Bau nyale folklore di daerah Lombok. Budaya lokal yang lekat dengan penghargaan kepada laut.
Bau nyale diartikan sebagai perburuan cacing laut. Cacing laut diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika. Putri penyelamat yang mengasihi masyarakat. Acara budaya yang dikemas sebagai dasar konservasi alam pun kewisataan.
Kemasan Teknologi Konservasi Alam Berbasis Budaya Lokal
Keberlanjutan suatu kegiatan ditopang oleh tiga pilar utama. Pilar ekonomi, pilar sosial budaya setempat, dan pilar kelestarian alam.
Teknologi konservasi alam tidak hanya bertumpu pada ekologi kelestarian secara fisik. Mampu mengungkit sisi ekonomi kemasyarakatan setempat. Dapat diterima oleh masyarakat setempat karena lekat atau memiliki sendi budaya yang dapat diterima.
Sinergi antara rancangan efektivitas fisik ekologi konservasi yang padu dengan rancangan ekonomi dan keberterimaan masyarakat secara budaya. Sisi kemasan teknologi konservasi alam berbasis budaya lokal.
Mari bersama bersinergi dalam krida Hari Konservasi Alam Nasional. Memupuk Kecintaan Pada Alam dan Budaya Nusantara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H