Gunung diberi sabuk alias ikat pinggang. Agar tidak melorot. Sabuk gunung sebagai budaya menghargai alam lereng gunung sumber kemakmuran.
Sila singgah: "Nyabuk Gunung", Budaya Memuliakan Tanah dan Menekan Erosi
Budaya masyarakat gunung di Indonesia bervariasi seturut dengan kelokalannya. Penghayatan hubungan kehidupan masyarakat yang mencintai alam gunung melalui budaya setempat.
Indonesia juga kaya dengan sungai. Aneka ukuran sungai dari kecil hingga bengawan panjang yang melintas antar provinsi. Terdapat juga aneka budaya sungai yang merepresntasikan relasi masyarakat setempat dengan sungai.
Sungai menjadi nadi kehidupan semisal sumber irigasi pertanian. Sungai di Kalimantan menjadi sarana transportasi hasil bumi. Hasil hutan, perkebunan pun tambang didistribusi melalui sungai.
Industri pariwisata dan sungai sangat lazim. Barito adalah contoh sinergi budaya lokal dan pariwisata. Begitupun festival pasar apung Lok Baitan.
Aliran sungai berawal dari mata air. Aneka budaya dan ritual sebagai ungkapan merawat mata air merawat kehidupan. Semisal Festival Mata Air (FMA) yang tumbuh subur di dekitar Merapi Merbabu.
Nusantara penegas negara kepulauan, ribuan pulau dengan laut bahari disekelilingnya. Budaya Nusantara pastinya sangat lekat dengan budaya bahari. Penghayatan alam kelautan antar lokasi beragam dihidupi oleh budaya lokalnya.
Semisal sedekah laut di daerah pantai Selatan Jawa. Penghayatan bahwa laut adalah sumber rezeki penghidupan. Masyarakat nelayan memujanya, menghargai dan menanamkan rasa konservasi. Sentuhan teknologi kekinian tentu akan sangat bermanfaat dengan bersendi pada budaya setempat.