Mohon tunggu...
novita hemalini
novita hemalini Mohon Tunggu... -

i' am extra ordinary girl

Selanjutnya

Tutup

Puisi

provokator kebaikan

19 Februari 2011   15:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:27 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagiku, untuk mengubah dunia, perlu diadakan perubahan kecil dahulu. Yaa, salah satunya dengan mengajak mereka sholat. Bukankah sholat itu mencegah kita melakukan perbuatan jahat, dan yang merupakan tiang agama? Maka aku akan menggalakkan apa yang aku rencanakan ini.

Sepulang kuliah aku mengalami hambatan, motorku dihadang. Siapa lagi, kalau bukan rasta dan para ajudan setianya. Terpaksa aku harus meladeni mereka terlebih dahulu. Bisa saja aku memanggil raka cs, namun aku urungkan niatku.

“kenapa ras? Ada masalah ama gw?” tanya ku.

“banyak!! Pegangin dia!” utus rasta pada ajudannya.

Aku hanya diam, malas untuk mengelak. Hampir tenagaku habis hari ini.

“mau mukul gw karena ga gw ajak? Hah? Eh, kalian mau jadi ajudannya kenapa?” tanya ku sedikit mengejek.

“apaa sii lo, banyak bacot!!”

BUK!!

Sebuah pukulan melayang di perutku, terasa sakit. Sedikit, aku tahan. Semoga ada balasan atas apa yang dilakukannya malam ini. Batinku dalam diri.

“udah?! Cuman segitu?” ejek aku lagi.

Karena merasa kesal, entah ada apa yang mengurungkan niatnya untuk memukul aku lagi, dia pergi. Tak hanya itu, rasta kehilangan kesadarannya. Bagaimana tidak, dia meninggalkan teman-temannya, yaa para ajudannya itu untuk naik kendaraan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun