Mohon tunggu...
novita hemalini
novita hemalini Mohon Tunggu... -

i' am extra ordinary girl

Selanjutnya

Tutup

Puisi

provokator kebaikan

19 Februari 2011   15:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:27 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“hah? Yang gw rencanain, apa.. lo beneran mau tau?” tanya ku balik.

“iyah, setidaknya kalau pun gw mau ikut lo, untuk kebaikan gw tau alasannya, bukan kaya mereka yang cuman nampang baik cuman buat dapetin boking”

“okee,terpaksa gw bocorin. Gw mau mencoba jadi provokator positif, bisa dibilang gw ingin merubah apa yang salah menjadi benar, setidaknya hidup gw berguna selagi muda. Dan gw mau ngajak mereka sholat, yaa karena itu, karena ga mungkin gw baik sendirian, gw juga perlu kalian, butuh lo, mereka dan semuanya. Makanya gw mau ajak dalam kebaikan. Sorry kalo gw nyolot ama lo, cuman gw ga bisa nalar ama jalan pikiran lo ras”

“jadi itu,...”

“kenapa lo?”

“okee, gw mau jadi temen lo, ajak gw yaah, dan kalau butuh bantuan dalam sebuah organisasi yang menuju pada kebaikan, pliis ajak gw, gw tunggu ajakan lo”

“ lo mau kemana?” tanya aku heran.

“sanah, sholat kan?” sambil menunjuk arah mushola rasta pun pergi dalam terannya cahaya siang itu.

Jujur aku masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Masih terpaku dalam diam, dan bak patung yang siap untuk dihancurkan.

Ternyata memang susah. Namun tak sia-sia. Semangat pemuda. Tak selalu jadi oranng pada kalangan yang sudah mayoritas. Menurut aku, mulailah pada yang minoritas dulu. Setidaknya ngajak kebaikan, dan itu yang sudah aku lakuin. Dalam masa muda, setidaknya.

Beberapa bulan berlalu, bahkan hampir setahun berlalu. Kini semua nya berubah. Aku yang dulu mahasiswa biasa, mungkin bisa dikatakan mahasiswa menuju luar biasa. Rasta, kini menjadi ketua BEM fakultas, tentu saja semua menuju kebaikan. Rio, manjadi ketua futsal fakultas, banyak lagi yang tidak disangka setelahnya. Awalnya mereka semua ragu akan apa yang mereka lakukan, tapi setelah mengalami perbincangan yang alot, semuanya mencair. Bak es yang mendapatkan sinar. Pemuda kini menjadi yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun