"Raya Sayang, apa yang terjadi?"
"Siapa kamu?" Tanya Raya lirih.
"Raya, kamu kenapa? Kamu sakit Sayang?"
"Siapa kamu?" Kali ini Raya membentak dan membuang tangan Arhan dari tubuhnya. Sedikit demi sedikit Raya mulai berfikir logis. Laki-laki di hadapannya bukanlah Arhan suaminya, suami yang tidak pernah mencintainya. Dia adalah orang lain.
"Raya, aku Arhan suamimu."
"Bukan, kamu bukan Arhan. Kamu bukan Arhan!" Kembali air mata Raya mengalir dengan deras.
Arhan tersenyum tipis mendengarnya. Sembari melirik kertas-kertas yang berceceran di lantai. Dia seperti faham apa yang telah terjadi.
"Aku memang bukan Arhan, tapi aku sangat mencintaimu Raya."
"Lalu siapa kamu? Tanya Raya yang kali ini dengan wajah sedikit takut. Betapa tidak, dua minggu ini dirinya tinggal bersama orang lain.
Arhan tersenyum, apalagi melihat wajah ketakutan Raya. Laki-laki ini seperti menyadari bahwa ini adalah akhir dari segalanya.
Arhan berdiri sedikit menjauhi Raya. Kemudian meleburkan diri menjadi asap. Raya sangat terkejut melihatnya. Gadis itu ingin berlari dan berteriak namun dirinya merasa sangat lemas tak berdaya.