PASAR MONOPOLISTIK DAN PASAR OLIGOPOLI
Apa itu pasar?
 pasar adalah sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Sedangkan arti pasar adalah suatu tempat dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk jual-beli barang Selain itu di dalam pasar terjadi hubungan sosial antara pedagang dan pembeli. Penjual dan pembeli dapat bertransaksi atau sepakat dalam akad jual beli. Transaksi yang disepakati meliputi barang, penjual, pembeli, dan harga barang.
Pengertian pasar Monopolistik dan pasar Oligopoli
 1. Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek
 contohnya seperti: penjualan pada pasar Monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter yang tersendiri yang membedakannya dengan produk lain.
Contoh produknya adalah: shampo, pasta gigi, sabun dan lain-lain
 2. Pasar Oligopoli
 Pasar Oligopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna di mana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan banyak nya pembeli di pasar contoh nya adalah : industri rokok, industri mobil, industri semen, dan jasa penerbangan.
Ciri ciri Pasar Monopolistik
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri pasar monopolistik yang perlu kamu pahami:
1. Memiliki Jumlah Produsen atau Penjual yang Sangat Banyak
Produsen yang ada di dalam pasar monopolistik sangatlah beragam dan berjumlah banyak. Sehingga tiap penjual atau produsen harus merasa puas dengan pembagian pasar ataupun market share yang relatif kecil. Tak hanya itu saja, penjual yang ada di dalam pasar monopolistik tidak mempunyai kekuasaan secara penuh untuk menentukan harga di pasaran.
Hal tersebut berkaitan dengan jumlah penjual yang cukup banyak. Sehingga muncul berbagai kesulitan terkait koordinasi antar produsen atau penjual. Jadi kolusi harga hampir tidak bisa dilakukan. Setiap pemilik usaha harus selalu aktif mencari target pasarnya sendiri.
2. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk yang dimaksud disini adalah produk yang serupa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Kita bisa melihat perbedaan tersebut dari bentuk, ukuran, corak, kualitas, dan lainnya. Setiap produsen akan memberikan ciri khas dan sentuhan khusus pada produk yang dihasilkan. Seperti halnya pabrikan apparel dan juga alat-alat olahraga seperti Nike, Adidas, Fila, Skechers, dan juga Puma mempunyai produk yang serupa. Dimana semua perusahaan tersebut mengeluarkan jenis sepatu yang sama. Tapi produk yang mereka hasilkan memiliki karakteristik dan ciri masing-masing.
Oleh karena itu, setiap perusahaan atau produsen tidak bisa seenaknya sendiri menentukan harga pasaran, baik itu menurunkan ataupun menaikkan harga. Apabila salah satu produsen berusaha untuk merusak harga pasar, maka hal itu secara otomatis akan diikuti oleh produsen lainnya. Akan tetapi, para produsen tetap tidak bisa menaikkan harga produk. Sebab, jika ada yang nekat menaikkan harga namun kompetitor tetap mempertahankan harga sebelumnya, maka perusahaan tadi akan mengalami kerugian.
3. Persaingan Produsen Tidak Berdasar Pada Harga
Di dalam pasar persaingan monopolistik, produsen atau penjual cenderung tidak bisa mempermainkan harga di pasaran. Kecuali ada suatu konsensus yang dilakukan secara bersamaan dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, persaingan yang terjadi di dalam sistem pasar ini lebih mengarah kepada desain, kualitas, marketing, dan kelebihan dari masing-masing produk.
Kalaupun ada yang ingin bermain harga, misalnya saja ada produsen yang ingin menetapkan harga tinggi untuk produk yang ditawarkannya, maka produsen tersebut harus bisa meyakinkan para konsumen terkait kualitas dan juga keunggulan dari produk tersebut dibandingkan dengan produk serupa milik kompetitor.
4. Kebebasan Produsen Baru Untuk Keluar dan Masuk Pasar
Semua produsen yang ada di dalam sistem pasar ini memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Sebab, produk-produk yang mereka tawarkan bisa digantikan oleh produk serupa dari produsen lain yang masih bertahan di dalam pasar tersebut. Hal itu tentu tidak akan menyebabkan kelangkaan produk dan menyusahkan konsumen yang ingin mencari produk tersebut.
Sementara untuk produsen baru, mereka tidak perlu memiliki sejumlah modal yang besar untuk dapat bergabung dan bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar. Asalkan produk yang ditawarkan memiliki harga yang terjangkau dan berkualitas baik serta dapat dipertanggungjawabkan. Dengan begitu, konsumen yang ada di dalam pasar akan menerima kehadiran produsen baru itu.
5. Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Karena adanya persaingan yang ketat dan banyaknya kompetitor di dalamnya. Maka tiap produsen atau penjual dituntut untuk dapat terus memberikan sebuah inovasi terhadap produk yang mereka tawarkan. Hal tersebut juga menyebabkan teknologi dapat berkembang dengan cepat untuk mengimbangi inovasi yang diinginkan oleh para produsen.
Saat sebuah produsen melakukan inovasi, makan hal itu akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan normal saat menggunakan produk lama. Dengan adanya pendapatan atau keuntungan yang meningkat, maka akan lebih mudah menarik produsen lain untuk melakukan inovasi serupa atau lebih baik lagi. Oleh sebab itu, konsep inovasi dan juga teknologi tak akan pernah putus selama ada persaingan yang ketat antara produsen satu dan lainnya.
Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Grafik permintaan yang akan dihadapi oleh produsen yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik lebih bersifat elastis dibandingkan dengan pasar monopoli. Akan tetapi, tingkat permintaannya tidak sampai mencapai sifat elastis yang sempurna seperti kurva permintaan yang ada di dalam pasar persaingan sempurna.
a. Memaksimalkan Keuntungan Dalam Jangka Pendek
b. Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah praktek ekonomi yang bisa Anda kenali melalui beberapa karakteristik. Hal itulah yang membedakannya dengan jenis pasar lain. Jika Anda belum memahaminya, ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai berikut.
 1. Penjualan bersifat homogen
Dalam pasar oligopoli, produk yang dijual oleh produsen hanya terdiri dari satu jenis. Hal ini membuat konsumen tidak kesulitan dalam menemukan kebutuhan mereka. Karena akan sangat mudah menemukan pengganti atau alternatifnya.
2. Ada dua produsen atau lebih
Seperti pada umumnya, pasar oligopoli adalah pasar yang didalamnya terdapat dua produsen atau lebih, namun kurang dari sepuluh, sangat terbatas. Ciri inilah alasan mengapa persaingan pada pasar oligopoli tidak sempurna.
3. Memerlukan strategi marketing yang matang
Karena persaingan yang terjadi didalamnya sangat ketat, tentu setiap produsen memerlukan strategi marketing yang matang. Strategi tersebut untuk menarik para konsumen dan menjadikannya pelanggan.
4. Harga saing relatif sama
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam pasar oligopoli hanya terdapat satu jenis produk (homogen). Lalu apa pengaruhnya dengan harga? Tentu saja, jika harga yang ditawarkan oleh satu produsen memiliki selisih jauh, maka akan sulit bersaing.
5. Sulit ditembus produsen baru
Sebelumnya, kita telah membahas bahwa karakteristik pasar oligopoli adalah memiliki produsen terbatas atau kurang dari sepuluh. Nah, batas itulah yang membuat pasar oligopoli sulit untuk ditembus produsen baru.
6. Kebijakan dari produsen utama berpengaruh pada produsen lain
Pasar oligopoli adalah praktek dimana kebijakan satu produsen utama sangat mampu mempengaruhi keputusan produsen lain. Misalnya, keputusan dalam menentukan range harga produk.
Jenis Pasar Oligopoli
Setelah mempelajari ciri-ciri pasar oligopoli, kini Anda juga perlu memahami apa saja jenis pasar oligopoli yang umumnya dipraktekkan dalam perekonomian masyarakat. Berikut diantaranya.
1.Pasar oligopoli terdiferensiasi
Arti dari kata terdiferensiasi adalah dapat dibedakan.
2.Pasar oligopoli non kolusi
Selanjutnya, jenis pasar oligopoli adalah non kolusi.
3.Pasar oligopoli homogen
Pasar oligopoli homogen disebut juga dengan pure oligopoly.
4. Pasar oligopoli kolusi
Terakhir, jenis pasar oligopoli adalah kolusi.
Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli
Meski dilarang untuk dipraktekkan, namun setiap jenis pasar tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, untuk kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli adalah sebagai berikut.
Kelebihan Pasar Oligopoli
Ada persaingan yang cukup ketat bagi produsen untuk memberikan manfaat terbaik kepada para konsumen. Mereka menyadari bahwa konsumen akan lebih menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau.
Perkembangan produk dalam pasar oligopoli cukup pesat. Hal ini dipengaruhi oleh kesadaran produsen untuk menarik konsumen dengan memunculkan inovasi-inovasi baru.
Meski cenderung menjual produk homogen, namun di dalamnya Anda bisa menemukan berbagai merek yang berbeda. Anda dapat memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Kelemahan Pasar Oligopoli
Produsen membutuhkan biaya serta strategi promosi yang cukup besar. Upaya ini dilakukan untuk menarik perhatian konsumen dan mendapatkan pelanggan.
Sering terjadi perang banting harga antar produsen untuk memikat lebih banyak konsumen.
Adanya persaingan ketat di dalam pasar, membuat produsen baru sangat sulit untuk masuk, mengikuti bahkan bertahan di sana.
Contoh Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar tempat penawaran ketat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H