Pada kasus beasiswa saya misalnya, DAAD dari Jerman, memiliki masa studi S2 yang dibiayai selama dua tahun saja. Meski saya berhasil menyelesaikan studi saya tepat sesuai pembiayaan dari beasiswa, tapi ada juga beberapa teman seangkatan saya yang masih belum bisa menamatkan studi S2-nya dalam waktu dua tahun.
Alhasil, mereka pun tetap melanjutkan studi hingga selesai namun tanpa pembiayaan dari beasiswa lagi, melainkan menggunakan biaya pribadi untuk biaya semester dan juga biaya hidup lainnya.
7. Ikatan tertentu
Beberapa program beasiswa, misalnya Chevening, AAS, dan juga LPDP mensyaratkan untuk kita kembali ke negara asal setelah berhasil menyelesaikan studi yang ditempuh.Â
Jika tidak kembali ke negara asal, bisa jadi ada konsekuensi tertentu yang mengikuti, seperti pengembalian sejumlah uang yang harus dibayarkan kepada pihak pemberi beasiswa.
Namun, untuk program beasiswa lainnya, seperti DAAD dan juga Erasmus, tidak mensyaratkan hal tersebut. Jadi, meskipun sudah selesai studi, bisa saja tetap bertempat di luar negeri tanpa harus kembali ke negara asal.
Nah, dengan banyaknya pertimbangan ini, kita akan lebih fokus lagi dalam memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi demi beasiswa idaman yang diinginkan. Selain lebih fokus, langkah kita pun akan lebih terarah dan lebih dekat dengan beasiswa impian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H