"Maaf. Maafin aku Han."
Hana tersenyum kecut, "Maaf buat apa? Kamu ngga salah. Aku yang salah, udah suka sama kamu." Hana langsung pergi, sebelum air matanya keluar. Ia tak sanggup, tak ingin lagi bicara dengan Aditia.
Di dalam sana, lelaki berkemeja biru itu hanya dapat terdiam, ia menyesali sikapnya yang dulu tak pernah memberi Hana kesempatan. Ia sangat menyesal telah memberikan luka pada wanita setulus Hana.Â
Sejak bertemu kembali hingga hari ini Aditia sering memperhatikan Hana diam-diam. Hingga dirinya mulai jatuh hati kepada Hana. Dan Aditia telah memutuskan untuk memendam perasaan itu diam-diam.Â
Ia masih waras dan tak pernah berfikir untuk main serong. Sama seperti Hana, yang hanya bisa diam saja. Menyimpan cintanya. Sampai kapan pun, yang ia ingat adalah "Aditia tak pernah menyukainya." ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H