"Ada apa ya? Saya sibuk."
"Bisa duduk dulu?"
"Ngga bisa. Ada apa ya?"
Aditia pun menghela nafas, "Oke. Ini buku evaluasi kamu, soal pekerjaan sudah kamu tulis, tapi kritik saran yang saya minta tulis buat saya... kenapa ngga ada ya? Tim dapur yang lain sudah hampir semuanya kasih ke saya."
"Oh, itu. Hmm... Ngga ada yang menarik untuk saya tulis."
"Maksudnya?"
"Iya, ngga menarik untuk ditulis."
Dalam hitungan detik, kecerdasan lelaki itu mampu menangkap maksud ucapan Hana. Aditia hanya mampu terdiam.
"Sudah? Saya permisi." seketika Hana membalikkan tubuhnya hendak keluar dari ruangan itu.
"HANA!"
"Ya?" wanita berseragam koki itu menoleh kepadanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!