Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kunci Jawaban Palsu

2 Januari 2024   10:03 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:42 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Kalau nanti kita beneran sekelas, gue mau kasih tas buat bu Retno."


"Idih jangan Rin, nanti kalau ada yang lihat dikiranya lo nyogok guru."


"Bukan nyogok, sebagai ucapan terima kasih saja."


"Iya jangan. Itu sama saja gravitasi namanya."


"Hah? Gravitasi apaan sih Ra?" tanya Arini bernada heran.


"Iya, lo kasih-kasih hadiah gitu kan namanya gravitasi."


"Hah? Gratifikasi, Tiara!!! Bukan gravitasi. Lo pinter tapi kadang-kadang oneng ya..."
Lantas keduanya malah tertawa terbahak-bahak dan kembali ke kelas karena jam istirahat telah usai. Begitulah sekilas yang terjadi pada pertengahan bulan Juni tahun lalu.


Kini, hanya tinggal menghitung hari saja kedua gadis itu dan seluruh teman satu angkatannya akan menyambut datangnya hari ujian nasional.


Tiga hari ujian nasional yang mendebarkan, akan segera dimulai. Hari-hari yang seolah menjadi momok bagi para siswa-siswi dan para guru yang telah berjuang mengajar mereka selama di SMA. Bagaimana tidak, hanya hasil ujian nasional lah yang nantinya dapat menentukan kelulusan.


Hingga akhirnya cukup banyak pihak yang memanfaatkan situasi ini. Salah satunya seorang alumni yang tak segan memberikan informasi pada salah satu siswa kelas 3, bahwa dirinya memiliki kunci jawaban untuk semua mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional nanti.


Kalau memang benar, entah bagaimana caranya kunci jawaban yang serahasia itu dapat bocor ke tangan oknum tertentu. Dan diperjual belikan dari tangan ke tangan. Memang, harganya tidak mahal tapi nominalnya bakalan jadi besar kalau banyak yang mau beli. Pasti dapat untung besar penjualnya. Namun jangan salah, Tiara dan teman-teman satu angkatannya yang masih memiliki kepercayaan diri tinggi, tentu tidak butuh kunci-kunci semacam itu meski mereka mampu membelinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun