Menanamkan nilai-nilai keimanan kepada remaja adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan kesabaran serta ketelatenan. Dengan usaha dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan remaja dapat tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakikatnya sebagai ciptaan Allah.Â
Menanamkan Kesadaran untuk Senantiasa Melaksanakan Ibadah
 Tipe pertama adalah peserta didik yang memiliki kesadaran beribadah shalat yang bagus dengan ciri-ciri atau indikator mereka dengan penuh kesadaran tanpa paksaan selalu berusaha melaksanakan shalat baik wajib maupun shalat sunnah.Dari hasil observasi yang dilakukan terlihat peserta didik yang bergegas menuju masjid jika sudah masuk waktu shalat Hal tersebut dilakukan tanpa paksaan ataupun perintah dari guru atau kepala madrasah, justru peserta didik yang demikian mengajak temannya juga yntuk langsung melaksanakan shalat berjama'ah.Hal ini sesuai dengan hasil wawancara kepada guru Fiqih yang mengemukakan bahwa mereka yang memiliki kesadaran beribadah yang baik akan langsung beranjak dari kegiatannya jika mendengarkan komandan adzan.Â
 Tipe kedua adalah para peserta didik yang memiliki kesadaran beribadah shalat masuk dalam kategori cukup dengan indikator mereka shalat belum termotivasi dari dalam dirinya sendiri dalam arti mereka melaksanakan shalat karena ajakan temannya, karena perintah guru ataupun karena disuruh orang tua.Shalat mereka masih belum tekun dan berkelanjutan, masih sering melalaikan shalat.Hasil observasi juga menunjukkan bahwa ada beberapa peserta didik yang mengerjakan shalat karena mendapat perintah dari guru.
 Kedua tipe ini dapat meningkatkan kesadaran beribadah pada remaja tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: Tingkat usia, peserta didik yang duduk dibangku MTs pada umumnya termasuk kategori remaja yang jiwanya masih sering labil.Hal ini berpengaruh terhadap kesadaran beribadah peserta didik, di mana terdapat sebagian peserta didik yang terkadang rajin melaksanakan ibadah shalat, namun adakalanya kesadaran beribadah shalatnya.Â
Menanamkan Sikap Syukur Peserta Didik
 Menanamkan sikap syukur pada peserta didik merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena rasa syukur dapat membawa banyak manfaat bagi mereka, baik dalam segi mental, spiritual, maupun sosial. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan sikap syukur pada peserta didik:
1.Memberikan Contoh dan Teladan
Cara yang paling efektif untuk menanamkan sikap syukur pada peserta didik adalah dengan memberikan contoh dan teladan dari diri sendiri. Jika guru atau orang tua selalu menunjukkan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari, maka peserta didik akan lebih mudah untuk menirunya. Contohnya, guru bisa mengucapkan syukur atas hal-hal kecil seperti kesehatan, makanan yang enak, dan kesempatan untuk mengajar.
2.Mengajarkan Peserta Didik untuk Menyadari Nikmat Allah SWT
Bantu peserta didik untuk menyadari nikmat Allah SWT yang mereka miliki, baik nikmat kecil maupun nikmat besar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajak mereka untuk merenungkan ciptaan Allah SWT yang luar biasa, seperti alam semesta, manusia, dan berbagai macam makhluk hidup lainnya. Guru juga dapat mengajak peserta d