Mohon tunggu...
Noviana Hilfa
Noviana Hilfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan Pendidikan Islam dalam Menjaga Kesehatan Mental Remaja di Lingkungan Sekolah pada Era Media Sosial

10 Juli 2024   17:16 Diperbarui: 10 Juli 2024   17:26 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Masa Remaja 

 Masa remaja (adolescence) adalah mata rantai kehidupan yang berada diantara masa anak-anak dan dewasa.Pada saat menginjak masa remaja mereka akan bertanya-tanya akan terlihat seperti apa mereka di masa depan,akan menjadi apa dan siapa mereka di masa depan.Secara intelektual mereka mungkin merasa ada yang berbeda dengan pertumbuhan sebelumnya,dan merasa tiba-tiba menjadi orang dewasa atau diharapkan untuk bertindak demikian. Masa remaja ditandai dengan perubahan fisik yang cepat, bertambahnya tinggi dan berat badan yang cukup signifikan,perubahan postur tubuh, karakter seksual sudah mulai muncul seiring dengan pertumbuhan payudara yang semakin besar pada perempuan, pembesaran suara pada anak laki-laki, serta mulai tumbuhnya rambut pada beberapa area baik pada anak laki-laki maupun perempuan.Ciri utama periode ini ialah dimulainya pencarian identitas dan keinginan untuk bebas, waktu yang dihabiskan di luar semakin banyak, cara berfikir yang sudah mulai abstrak, idealis,serta logis. Desmita mengungkapkan beberapa ciri dari remaja diantaranya adalah: 1) mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya; 2) dapat menerima dan belajar peran social sebagai pria dan wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat; 3) menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif; 4) mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya; 5) memilih dan mempersiapkan karier dimasa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya; 6) mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak; 7) mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga Negara; 8) mencapai tingkah laku yang tanggung jawab secara sosial; 9) memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman; dan 10) mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas. 

 Dalam proses perkembangannya remaja memiliki beberapa kebutuhan. Kebutuhankebutuhan tersebut diperlukan sesuai dengan perkembangan emosi remaja. Zakiyah Daradjat (dalam Susanti, 2018) memaparkan enam kebutuhan remaja seiring perkembangannya, yaitu:1) kebutuhan akan pengendalian diri; 2) kebutuhan akan kebebasan; 3) kebutuhan akan kekurangan; 4) kebutuhan akan penerimaan sosial; 5) kebutuhan akan penyesuaian diri; dan 6) kebutuhan akan agama dan nilai.  

Tantangan Pendidikan Islam dalam Menjaga Kesehatan Mental Remaja di Era Media Sosial

 Tantangan pendidikan Islam dalam menjaga kesehatan mental remaja di era media sosial meliputi:

1.Pengaruh Media Sosial : Cyberbullying dan penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja. Remaja sering kali terpapar konten yang tidak sehat dan mengalami stres dari interaksi online.

2.Kurangnya Pengawasan: Dengan semakin banyaknya akses ke media sosial, remaja sering kali tidak mendapatkan pengawasan yang cukup dari orang tua dan guru. Ini dapat meningkatkan risiko terpapar konten yang tidak sehat.

3.Kesadaran dan Sikap: Remaja perlu memiliki kesadaran dan sikap yang baik dalam menggunakan media sosial. Pendidikan Islam dapat membantu mereka memahami nilai-nilai keimanan dan kesadaran untuk senantiasa melaksanakan ibadah, yang dapat meningkatkan kesehatan mental.

4.Kerjasama Antar Pihak: Pembinaan kesehatan mental remaja memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan Islam dapat menjadi pencerah dalam proses ini.

5.Pendidikan yang Sesuai: Pendidikan Islam harus menyampaikan nilai-nilai yang sesuai dengan kondisi remaja saat ini, termasuk menghadapi tantangan media sosial. Ini dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai keimanan dan kesadaran akan hakikat sebagai ciptaan Allah.

Dengan menghadapi tantangan ini, pendidikan Islam dapat menjadi solusi efektif dalam menjaga kesehatan mental remaja di era media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun