Mohon tunggu...
Novia Wulandari Umi Fadila
Novia Wulandari Umi Fadila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Sosiologi

UIN Syarifhidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku "Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas" Karya Neng Dara Affiah

31 Oktober 2020   13:00 Diperbarui: 31 Oktober 2020   13:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN ANDAI MEGAWATI JADI PRESIDEN

Kepemimpinan Megawati sebagai presiden muncul karena adanya sosok figur yang diharapkan masyarakat Indonesia, harapan masyarakat akan kepemimpinan yang berbeda dari sebelumnya tercerminkan dalam diri Megawati sendiri. Masyarakat sudah jenuh akan kepemimpinan yang otoritarian, hierarkis, penakluk, dan represif pada rezim sebelumnya. Figur Megawati yang berkarakter cukup kuat, mengayomi, mendengarkan detak hati rakyat, melindungi, memberikan keteduhan dan tampak keibu-ibuan ini lah yang diharapkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan rakyat yang menekankan feminitas ini boleh jadi hasil antitesis dari pola kepemimpian patriarki, dan Megawati terpilih menjadi presiden RI pada masa itu. Di Filipina yang dikuasai oleh rezim Marcos rakyat dihantui oleh ketakutan bersuara, hingga muncul sosok ibu rumah tangga bersahaja Corazon Aquino yang memang sangat dielukan masyarakat di masa itu. Corazon berhasil membangun kembali iklim demokrasi Filipina, pemulihan ekonomi pasca rezim Marcos dan menjadi presiden. Aung San Suu Kyi di Myanmar sosok perempuan yang maju dan bertindak karena melihat hak-hak bersuara para sudaranya dibungkam, Ia melakukan perlawanan tanpa kekerasan terhadap penguasa Junta militer yang dipimpin Ne Win hingga mendapat penghargaan hadia nobel perdaamian. Interdepensi, kekuatan visi dan integritas pribadi yang menjadikan seseorang berhak menjadi pemimpin bukan hanya dilihat dari laki-laki atau perempuan.

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DAN KUALITAS DIRI

Keadaan politik Indonesia di masa kepemimpinan Megawati masih saja mengalami kekhawatiran karena perempuan yang menjadi seorang pemimpin, bahkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menolak dengan tegas sambil berkata akan mencari “putra terbaik” di Indonesia untuk dijadikan pemimpin. Di masa itu mantalitas jati diri bangsa sangat diuji kesiapannya untuk menjaadi negara demokrasi yang diharapkan rakyat, bentuk demokrasi seperti kebebasan pers, desakralisasi kepemimpinan, kedewasaan menyikapi perbedaan pendapat, transparansi keuangan negara, kritisnya rakyat terhadap pemerintah dan hal lain ini lah yang hendak dibangun oleh para pendiri bangsa. Bukan persoalan kepemimpinan itu harus dari “putra terbaik” atau “putri terbaik” bangsa, yang terpenting adalah itu pilihan rakyat (untuk menggambarkan praktik demokasi). Dalam hal beragama pun juga sedang diuji, di masyarakat banyak terdapat kesan agama lebih berpihak kepada laki-laki. Padahal dalam sejarah terdapat nama-nama perempuan islam yang memegang tabuk kepemimpinan, dengan tetap menjadikan spirit keagamaan sebagai landasan untuk mengendalikan sebuah negeri. Memang seringkali isu agama dan ayat digunakan sebagai alat politisasi, yang seharusnya kita lebih memperhatikan standar kemampuan dan kualitas diri dari pemimpin.

POLITIK, ETIKA, DAN PEREMPUAN: SEBUAH PERTANYAAN

Tidak banyak perempuan yang menjadi tokoh politik di dunia, karena terdapat sebuah alat politik yang menjadi sebuah etika terhadap perempuan yang disebut Dharma Wanita. Ketika ada wanita yang menonjol dan berkompeten dalam ranah perpolitikan maka akan banyak tokoh politik yang akan menyingkirkannya ke luar arena, dan menutupi anggapan bahwa negara ini bukan patriarki dengan pengangkatan mentri peranan wanita. Ketika bangsa sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, rakyat membutuhkan pemimpin yang wataknya distereotipekan sebagai ibu sejati.

OTONOMI DAERAH DAN PEREMPUAN

            Bentuk negara Indonesia yang berkepulauan membuat daerah-daerah di luar Jawa merasa mereka didikte oleh pemerintah yang berpusat di luar Jawa, hingga muncul gagasan pemerintahan otonomi daerah yakni kepemerintahan yang disesuaika dengan kebutuhan daerah itu masing-masing. Hal ini memiliki kesan yang sama dengan potensi yang dimiliki perempuan, bahwa terdapat beberapa perempuan hebat, yang lebih kuat dari lainnya di setiap daerah di Indonesia. Yang biasanya potensi ini hanya dilihat pada diri laki-laki, seharusnya perempuan juga diberikan kesempatan untuk menunjukkan potensi dirinya yang lebih dari perempuan lainnya juga dari laki-laki kebanyakan.

KARTINI YANG TERKUBURKAN

             Peran perempuan di masyarakat banyak yang tidak terekspos dalam sejarah yang dipelajari oleh khalayak ramai, tetapi di setiap sudut kehidupan pasti ada saja perempuan yang memiliki kontribusi besar untuk masyarakat di sekitarnya. Seperti yang dituliskan dalam buku ini, ibu H. Siti Masyitoh yang dianggap sebagai Kartini yang terkuburkan oleh penulis adalah sosok perempuan hebat yang sangat mengayomi orang-orang di sekitarnya dengan pengetahuan ilmu agamanya. Banyak hal yang dilakukan oleh H. Siti Masyitoh, seperti menjadi guru agama di lingkungannya, mendirikan sekolah keislaman, dan hal lainnya yang bersangkutan dengan keilmuannya. Tanpa ada embel-embel feminisme yang beliau nyatakan terhadap semua tindakannya itu, tetapi hal ini mencerminkan gambaran bahwa perempuan harus diberikan wadah serta posisi di tengah-tengah masyarakat. Bahwa perempuan juga memiliki potensi yang luar biasa karena pengalaman, pengetahuan keilmuan dan hal yang yang membedakan dirinya dengan orang-orang kebanyakan.

PERKAWINAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA-AGAMA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun