Mohon tunggu...
Novi Ardiani (Opi)
Novi Ardiani (Opi) Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Ibu dua anak yang senang menulis. Mantan dosen dan wartawan yang sekarang bekerja sebagai karyawati BUMN di Jakarta. Ngeblog di www.opiardiani.com. IG @opiardiani. Email: opiardiani@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Belum Usai

21 Februari 2017   10:01 Diperbarui: 21 Februari 2017   10:39 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Wan…. Aku mau pulang..”

“Aku belum bicara, Lila.”

“Maaf… aku mau pulang…..”  Tanpa ba bi bu aku beranjak. Dia mengikuti langkahku.  Aku ketakutan.  Aku tak sanggup menatap  mata elangnya. 

“Lila…. Beri kesempatan sedikit saja….”

Dia menahan langkahku di sudut yang sepi.  Aku terdiam.  Hatiku tak karuan.  Kelu. Aku cuma berdiri seperti patung lilin. Tanpa jarak. Dengannya. Dan tersentak ketika Nirwan tiba-tiba sudah mengecupku. Di dagu. Nafasku terhenti.  Dan bibirku habis dilumatnya. Aku membalas. Dan membalas lagi. Kami berciuman saling memagut.  Ini di sudut kafe.  Ini bulan puasa.  Ini waktunya shalat maghrib.

Aku terkesiap.  Kudorong tubuh Nirwan.  Aku berlari keluar.  Setengah berlari.  Di halaman parkir hujan masih rintik. Tanpa ba bi bu aku masuk ke taksi yang ngetem di situ.  Taksi biru itu melaju membawaku pulang ke rumah.  Aku menangis dalam taksi.  Sesenggukan.  Tuhan……….

Sepanjang jalan aku merabai bibirku yang dingin.  Daguku. Pipiku.  Nafas Nirwan tertinggal di sana. 

Kami memang sudah putus.  Tetapi ada sesuatu yang masih tertinggal.. di sini……di masing-masing hati kami. 

---------------selesai-----------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun