Mohon tunggu...
Novan Noorwicaksono Bhakti
Novan Noorwicaksono Bhakti Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

Berusaha menebarkan kebaikan dalam media dan kondisi apapun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Pergerakan Nasional Indonesia

7 Mei 2023   13:31 Diperbarui: 7 Mei 2023   13:33 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

b.  Berusaha meningkatkan kemajuan mata pencaharian serta penghidupan bangsa dengan memperdalam kesenian dan kebudayaan.

c.  Menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat Fokus pada masalah pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.

d.  Membuka pemikiran penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat perbedaan keturunan, kelamin, dan agama.

Budi Utomo secara tersirat membela kehormatan bangsa, karena Bangsa Indonesia memiliki derajat yang sama dengan bangsa lain. Cita-cita itu kemudian menjadi cita-cita kaum Nasional Indonesia. Sejak 1 Agustus 1914, setelah meletusnya Perang Dunia I, Budi Utomo melakukan gerakan politik. Melancarkan isu politik, bahwa mempertahankan diri sendiri lebih penting dari serangan bangsa lain. Mendukung gagasan wajib militer pribumi. Mengirim Komite Indie Weerbaar ke Belanda untuk memperkuat pertahanan Hindia. Anggota Budi Utomo diperbolehkan untuk ikut dalam Volksraad (Dewan Rakyat) dan Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan Anggota Volksraad. Budi Utomo juga menerbitkan majalah bulanan Goeroe Desa.

Dalam kongres pada 3-5 Oktober 1908, muncul etnonasionalisme yang semakin kuat. Gairah itu memunculkan dua golongan, yaitu golongan pemuda yang memilih jalan politik yang tegas dan golongan tua, yang memilih jalan politik sosio-kultural. Golongan muda yang minoritas dipimpin oleh Dr. Tjipto Mangunkoesoemo. Tjipto ingin agar Budi Utomo tersebar ke seluruh Indonesia. Sedangkan golongan tua ingin agar dibentuk dewan pemimpin dan mendukung pendidikan kalangan priyayi Jawa. Tjipto Mangoenkoesomo kemudian mengundurkan diri pada tahun 1909 dan memilih untuk mendirikan Indishe Partij.

2.    Sarekat Islam

Pada awalnya, Sarekat Islam adalah organisasi dagang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh K.H Samanhudi pada 16 Oktober 1905. Di sisi lain, ternyata pada tahun 1909, R.M. Tirtoadisurjo mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Batavia. Pada tahun 1910, Tirtoadisuryo mendirikan lagi organisasi serupa di Buitenzorg. Demikian pula, di Surabaya H.O.S. Tjokroaminoto mendirikan organisasi serupa tahun 1912. Pada bulan November 1912 nama SDI diganti menjadi Sarekat Islam (SI) dengan ketuanya Haji Oemar Said Cokroaminoto dan H. Samanhudi sebagai ketua kehormatan. Perubahan nama tersebut bertujuan agar keanggotaannya menjadi luas, bukan hanya dari kalangan pedagang.

Berikut ini adalah tujuan berdirinya Sarekat Islam.

a.  Mengembangkan jiwa dagang.

b.  Memberikan bantuan kepada anggota-anggota yang kesulitan.

c.  Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun