Setelah sekitar satu jam mengantre, dengan penuh harap, selangkah lagi kami akan dapat solar.
Hanya tinggal dua mobil di depan kami, petugas SPBU menyatakan solar telah habis. Dengan rasa kecewa kami memutar balik.
Apa boleh buat, kami terpaksa mencari lagi solar yang mungkin masih ada, yang dijual derigenan.
Tentu saja kami kecewa, Sudah dua SPBU tidak mendapati solar.
Di wilayah kami, antrean untuk mendapatkan solar telah terjadi dimana-mana. Dan kondisi yang demikian sudah berjalan selama. Berbulan-bulan.
Bahkan, di wilayah Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pun, kelangkaan solar tak terhindarkan.
Kami juga pernah menyambangi dua SPBU pada dua Rest Area berbeda, tidak tersedia solar.Â
Dengan sangat terpaksa kami harus mengisi bahan bakar yang jauh lebih mahal, dari solar, yaitu dexlite. Duh Gusti......
Kondisi yang telah berlangsung lama, tentu akan memberikan dampak bagi masyarakat.
Pertama, peredaran atau distribusi barang yang tersendat.