Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pentingnya MCU (Medical Check Up) Bagi Karyawan dan Perusahaan?

29 Februari 2024   12:42 Diperbarui: 29 Februari 2024   12:55 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjemahan dari Undang-undang diatas "bahwa Perusahaan 1 tahun sekali melaksanakan pemeriksaan kesehatan" atau dalam kegiatan lain yakni "MCU - Medical Check Up". Untuk melakukan pengecekan kesehatan secara menyeluruh terhadap karyawan yang bekerja sudah diatas 1 tahun artinya tergantung kebijakan perusahaan masing-masing bagi karyawan yang masa kerjanya belum sampai 1 tahun.

Kepatuhan (Complaince) Perusahaan membuat saya bangga karena memastikan karyawan tetap sehat, baik penyakit yang terindentifikasi atau penyakit yang belum diketahui "menjadi evaluasi". Maksudnya adalah terkadang karyawan sudah mengalami bahwa mereka sakit A,B,C sampai Z, namun tidak dirasakan karena sibuk bekerja. Ataupun tidak terlalu dihiraukan, karena tidak terlalu signifikan penyakit yang dirasakan oleh karyawan tersebut.

Pemeriksaan kesehatan atau kegiatan MCU (Medical Check Up) meningkatkan layanan yang terintegrasi pada semua pihak terkait, terutama terhadap konsumen atau customer, Instansi, swasta, pemerintahan dan pihak lain yang berhubungan atau kerja sama bisnis lainnya. Selain itu, sebagai perusahan yang taat aturan sudah tentu melalui beberapa proses audit eksternal "untuk mengetahui kelayakan dari manajemen perusahaan". Maka dari itu, dokumen MCU menjamin Branding Perusahaan.

Evaluation Hasil MCU From Leader: 

Selasa 26/02/2024 di informasikan oleh pimpinan inisial "MF" sebagai Director Human Resources kebetulan "pimpinan langsung" yang sehari-harinya setiap update kegiatan melaporkan kepada beliau. Sore harinya menerima informasi melalui whatsapp pribadi "Pak Noto, kapan tim-nya ngumpul" kemudian saya menjawab dua minggu ini "sibuk pak" karena ada pelatihan dan ruang kelas penuh.

Ya sudah "begini aja, coba buatkan summary rekap hasil MCU (Medical Check Up) tim-bapak ya "kemudian dikirim ke saya - ujar pimpinan". Kemudian saya memanggil tim ke dalam ruangan, untuk memberikan pengarahan sebagai bahan evaluasi dari hasil MCU agar menjadi konsen dan fokus "baik itu menjaga pola hidup maupun pola makan", karena department HR "menjadi role model" bagi department lain.

Saya mencoba "membandingkan hasil MCU, siapa yang paling signifikan dan sebaliknya" memang ada beberapa tim yang harus menjadi perhatiaan terutama untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan antara "waktu bekerja, waktu istirahat, hal-hal yang di makan, dan lain sebagainya". Poin-poin penting, penyakit menjadi perhatian seperti "gula, kolestrol, lemak, asam urat, dan lain sebagainya".

Lanjut sharing bersama tim "Ayo teman-teman semua" ini merupakan hal yang baik, dengan MCU kita menjadi tahu "apa yang harus kita lakukan kedepannya" terutama dari kegiatan dan makanan setiap harinya. Oleh sebab itu, kebiasaan yang buruk jangan dibiarkan, dan cepat berubah dari hal-hal yang berdampak negatif baik aktivitas kantor maupun aktivitas luar kantor yang menambahkan beban pikiran negatif dan akan menyebabkan datang penyakit baru.

Keeseokan harinya 27/02/2024 "menghadap Director saya inisial MF" dengan mengupdate hasil MCU semua tim, kemudian panjang dan lebar, pembicaraan tentang hasil MCU dan kehidupan jangka panjang, terutama beliau menyampaikan untuk mengurangi makan nasi dan tentunya berawal dari "pola pikir" yang bisa merubah semuanya. Karena hidup sehat itu harus menjaga pola makan yang baik.

"Beliau sharing" agar mengurangi makan nasi, makan roti, mie, dan yang berhubungan dengan minyak. Saya menjawab baik pak, tapi sepertinya harus pelan-pelannya ya pak "karena sejauh ini, kalau tidak makan nasi, kayak ada yang kurang...sembari ketawa". Lalu, beliau menceritakan "bahwa sudah terhitung 6 bulan dari sekarang sudah tidak pernah lagi makan nasi", kemudian saya bertanya "makan apa pak" ternyata beliau makan 7 kurma setiap pagi dan siangnya makan buah-buahan seperti alpukat, dan lain-lain.

Selain itu juga, sorenya makan-makanan yang berat seperti sop dan soto itupun tidak menggunakan Nasi. Baik lah pak, jadi tidak makan nasi, tepung, mie tidak akan mati ya kan "kasarnya" contohnya saya sudah lakukan, karena semuanya itu membawa sumber penyakit jangka panjang. Makan buah-buahan dan sayuran juga yang cukup dan intinya kurangi makan nasi karena gulanya sangat tinggi dan tidak baik untuk kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun