Kekuatan training dalam membangun perusahaan menjadi keseimbangan dalam menciptakan keunggulan karyawan yang terus diberikan pengembangan baik dari pengetahuan, keterampilan dan kelimuan lainnya yang menunjang dilingkungan kerja karyawan. Baik dan buruknya suatu perusahaan menjadi ketergantungan karyawan yang bekerja dilokasi kerja klien, oleh sebab itu bila pelatihan diberikan secara berkala "baik sebelum mulai kerja dan yang sudah bekerja" maka kecil kemungkinan karyawan tersebut melakukan penyimpangan, pelanggaran dan Kelalaian bekerja.
Jadi, kenapa pelatihan menjadi pondasi perusahaan? Karena setiap karyawan yang bekerja menjadi "ujung tombak perusahaan" yang selalu membawa nama baik perusahaan baik dari seragam yang digunakan maupun sikap dan perilaku dalam memberikan pelayanan kepada customer. Apapun perusahaan intinya pelatihan wajib diberikan kepada karyawan?Â
Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Karyawan :Â
Bisnis jasa pelayanan "produck utamanya adalah orang" nah, bila dilihat dari aktivitas pekerjaannya secara otomatis pasti membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk karyawan tersebut. Tidak mungkin datang tiba-tiba kecuali melalui proses training, seperti contoh terhadap petugas kebersihan "bila tidak ada pengetahuan dan keterampilan" kurangnya rasa percaya diri dalam menjalankan tugas pekerjaannya, menghindar tugas yang belum dikuasainya, dan lain sebagainya.
Kompetensi yang dimiliki oleh karyawan menjadi tolok ukur "bahwa karyawan tersebut sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai" anggap saja petugas cleaning service harus menguasai dry mopping, dusting, toilet cleaning, dan skill lainnya. Ini sebagai contoh saja, untuk mengetahui agar setiap karyawan wajib menguasai kemampuan basic pekerjaan yang dimilikinya, sehingga tidak mengalami kesulitan ketika menghadapi permasalahan ditempat pekerjaannya masing-masing baik internal perusahaan maupun eksternal klien.Â
"Contoh lainnya terkait skill dan knowledge yang ada dalam facilify management" seorang security harus bisa menguasai pemeriksaan kendaraan, pemeriksaan tas, melaksanakan patroli, pengecekan keluar/masuk barang, pengaturan arus kendaraan atau lalu lintas, penulisan laporan, pelayanan prima dan lain sebagainya. Jika seorang teknisi harus menguasai tentang kelisrikan, mesin, AC, genset, trafo, lift, escalator, ilmu K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), dan skill  lainnya, sedangkan seorang resepsionis harus menguasai dalam hal memberikan pelayanan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun), penerimaan tamu, penerimaan telpon, handling complaint, communication efective, dan lainnya.
Itulah gambaran kompetensi karyawan yang perlu ditingkatkan "baik terhadap pengguna jasa pelayanan maupun terhadap penyedia jasa pengamanan" sehingga kerja sama jangka panjang akan terus berlanjut dalam arti lain "kontrak diperpanjang" karena karyawannya sangat professional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dilingkungan kerjanya. Tentunya hal ini lebih mempermudah tim manajemen dan para manajer mengevaluasi dan mengembangkan bisnis apa saja yang akan dibutuhkan oleh customer tersebut. Ini alasan "mengapa harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi".
Memperkuat Branding Perusahaan Melalui Pelatihan :Â
Sebagai komitmen setiap perusahaan akan menjanjikan kepada calon klien baru, bahwa karyawan yang akan ditempatkan sebelum bekerja melalui proses pelatihan, tidak hanya karyawan yang baru masuk saja namun karyawan yang sudah bekerja akan diberikan pelatihan satu kali dalam satu bulan dalam hitungan satu tahun lamanya  "itu ungkap sales atau marketing". Untuk memikat hati klien agar bisa memenangkan tender atau bisnis jasa pelayanan yang menjadi persaingan dengan kompetitor lain.Â
"Strategi ini paling ampuh" karena 90 % klien tertarik dan sangat berminat bila perusahaan facility management menyediakan pelatihan kepada karyawannya." Terkadang tidak hanya karyawan internal tapi karyawan eksternal ikut bergabung mengikuti training yang diselenggarakan oleh penyedia jasa" walaupun diberikan secara gratis, hal ini bagian untuk membangun kepercayaan terhadap klien bahwa yang disampaikan diawal  bisa terealisasikan atau sesuai dengan yang dijanjikan. Oleh sebab itu, harus konsisten dalam memgimplementasikan setiap training yang sudah direncanakan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Perlu dikomunikasikan juga kepada pihak internal terutama tim operasional dan tim training untuk mencocokan agenda pelatihan tahunan "karena didalam perjanjian kontrak kerja tidak ada tertulis yang menyatakan bahwa pelatihan diberikan sebulan satu kali selama kerja sama berlangsung" hanya saja penyampaian secara lisan oleh sales/marketing kemudian diterima oleh klien dengan menjawab "mengiyakan" artinya inilah kecerdasan komunikasi untuk mencapai tujuan bersama dengan perjanjian kerja tersebut.