Jenderal Pranoto sebagai pelaksana harian, dan supaya jangan
menimbulkan dualisme pimpinan dalam Angkatan Darat, saya
serahkan tanggungjawab keamanan dan ketertiban pada pejabat
baru."
Pada titik ini, sangat mungkin Presiden Soekarno  menyadari bahwa terbunuhnya  enam jenderal dan satu perwira pertama Angkatan Darat akan menimbulkan pergolakan luar biasa besar.
Berpotensi terjadi pembalasan dari prajurit-prajurit Angkatan Darat yang jenderal-jenderalnya dibunuh. Dan sangat mungkin Indonesia menjadi ajang perang saudara.
Bahwa tidak mudah bagi Presiden Soekarno mengangkat pimpinan
Angkatan Darat sudah dialaminya pada dekade 1950.
Pada dekade itu, saat Presiden Soekarno mengangkat Kolonel
Bambang Sugeng sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, ternyata tidak
mendapat dukungan dari perwira-perwira senior Angkatan Darat,