Â
Latar Belakang Masalah
Â
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Â
Oleh karena itu untuk mewujudkan peserta didik agar dapat mengembangkan potensi dirinya yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, sehingga peran guru dalam peningkatan mutu kelulusan peserta didik sangat penting khususnya di lingkuangn sekolah.Terkadang dalam proses bimbingan yang diberikan oleh guru tidak dapat direspon dengan baik karena adanya faktor- faktor yang mempengaruhi peserta didik antara lain dari faktor interen dan faktor eksteren.
Dalam prinsip pendidikan harus diakui bahwa nilai pendidikan tidak bisa secara keseluruhan diberikan kepada dunia pendidikan (sekolah), karena pendidikan merupakan tanggung jawab dari seluruh komponen masyarakat. Walaupun pada akhirnya sekolah mendapatkan kesempatan yang lebih besar dalam mendidik dari pada masyarakat. Kesempatan dalam mendidik dibuktikan dengan peserta didik lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan sekolahÂ
dari pada di lingkungan keluarga. Secara tidak langsung pembentukan kedisiplinan dapat terbentuk secara perlahan. Pembentukan disiplin yang dilakukan peserta didik tidak secara keseluruhan direspon dengan baik, contohnya peserta didik cenderung melanggar dan mengabaikan nilai etika, moral, dan disiplin.
Akhir-akhir ini banyak di media massa dan elektronik yang memberitakan tingkat kedisiplinan yang masih tergolong memperihatinkan, kualitas pelanggaran semakin bertambah dari waktu ke waktu. Pada umumnya proses pendidikan selain di sekolah, peran orang tua juga sangat penting pada proses perubahan tingkah laku mendisiplinkan siswa. Siswa berperan sebagai anak. Orang tua adalah guru utama dalam lingkungan sekitar, sedangkan dalam proses pendidikan pada umumnya yang dilangsungkan di sekolah melalui kegiatan pembelajaran yang merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku. Perubahan itu melalui aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari hasil pengamatan peneliti sebagai guru bimbingan dan konseling di MTs Mifathul Ulum Jatinegara Kabupaten Tegal banyak ditemukan peserta didik yang menunjukan sikap-sikap seperti suka membolos pada proses pembelajaran berlangsung, tidak datang tepat waktu, ketidakhadiran, dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
Tingkat kedisiplinan siswa rendah untuk mentaati peraturan yang ada di sekolah, disebabkan karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi baik faktor yang berasal dari dalam ataupun dari luar, yaitu: siswa tidak bisa menolak ajakan teman-temannya, siswa malas jika selalu mentaati peraturan yang membuat bosan,Â
dan kurangnya pemahaman siswa tentang manfaat berdisiplin. Hal ini menjadi respon bagi peneliti untuk memberikan suatu layanan bimbingan dan konseling. Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling adalah layanan penguasaan konten. Pada layanan penguasaan konten, siswa akan diajarkan dan dilatih tentang kedisiplinan.