Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

[Rasa Mentari 7] Merangkai Rasa

2 Desember 2023   07:26 Diperbarui: 2 Desember 2023   07:27 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gary berpamitan dengan aksen bulenya.

Ibu, Mbok Tirah, Mentari mengantar dan menunggu hingga mobil berbelok ke arah jalan besar, setelah itu mereka bersamaan masuk ke rumah. Mbok Tirah dibantu Mentari membereskan semua hal di dapur.

Tepat pukul 22.00, Mentari masuk kamar, kemudian berganti piyama dan bergegas tidur. Besok menjadi hari yang akan memerlukan energi baik yang besar. Camp Bantir. Ada rasa yang bergejolak di hati Mentari, antara rasa ingin tahu tetapi juga cemas, karena momen pertama di kesempatan yang belum pernah dilakoninya.

Mentari melihat ponselnya.

Oh, ada pesan dari, Si Jelek.

"Mbak yang sangar, besok hati-hati, ya." Pesan itu tidak dibalasnya...

Tidak lama kemudian, ponsel itu berbunyi lagi notifikasinya.

"Kalo mau bales, bales aja..."

Mentari akhirnya membalas, "Tidur, sudah malam..."

Ada balasan, "Malam, Mentari. Besok hati-hati, ya. Tetaplah judes.."

Senyuman itu terlihat di wajah Mentari. Entah apa artinya senyuman itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun