Gary berpamitan dengan aksen bulenya.
Ibu, Mbok Tirah, Mentari mengantar dan menunggu hingga mobil berbelok ke arah jalan besar, setelah itu mereka bersamaan masuk ke rumah. Mbok Tirah dibantu Mentari membereskan semua hal di dapur.
Tepat pukul 22.00, Mentari masuk kamar, kemudian berganti piyama dan bergegas tidur. Besok menjadi hari yang akan memerlukan energi baik yang besar. Camp Bantir. Ada rasa yang bergejolak di hati Mentari, antara rasa ingin tahu tetapi juga cemas, karena momen pertama di kesempatan yang belum pernah dilakoninya.
Mentari melihat ponselnya.
Oh, ada pesan dari, Si Jelek.
"Mbak yang sangar, besok hati-hati, ya." Pesan itu tidak dibalasnya...
Tidak lama kemudian, ponsel itu berbunyi lagi notifikasinya.
"Kalo mau bales, bales aja..."
Mentari akhirnya membalas, "Tidur, sudah malam..."
Ada balasan, "Malam, Mentari. Besok hati-hati, ya. Tetaplah judes.."
Senyuman itu terlihat di wajah Mentari. Entah apa artinya senyuman itu.