“Hei, kalian darimana? Oh ya, jangan pernah mampir ke rumah Belalang ya, kemarin aku diberitahu oleh Kumbang dia mendengar suara batuk-batuk kencang dari rumah Belalang. Belalang pasti terkena penyakit yang sedang ramai dibicarakan itu!” Suara Laba-laba sangat yakin terdengar saat memberitakan info yang tidak didapatnya secara langsung tersebut.
Kepik dan Kupu-kupu semakin mengerti mengapa kesalahpahaman itu bisa terjadi.
“Laba-laba, jika bertemu dengan Capung dan Kumbang, beritahukan kepada mereka, bahwa Belalang dalam kondisi sehat walafiat. Kami berdua baru saja ke rumahnya. Bahkan kami makanan tumis lezat buatannya tadi.”
Laba-laba terkejut dan memastikan kebenaran info itu.
Kepik, Kupu-kupu, serta Laba-laba bergegas ke rumah Kumbang. Sesampainya disana ternyata Capung telah terlebih dahulu tiba.
“Wah kebetulan, ada hal penting yang kami mau bicarakan.”
Kupu-kupu tak sabar ingin segera memberikan penjelasan yang benar mengenai kondisi Belalang.
“Kumbang, darimana kau bisa menyimpulkan jika Belalang sakit parah dan menular?”
Kepik bertanya dengan setengah menyelidik.
“Oh itu, begini, saat itu aku hendak mencari nektar. Ketika melintas di depan rumah Belalang, kudengar suara batuk yang sangat kencang dari rumah Belalang. Cukup lama aku dengarkan suara batuk itu. Batuk itu tidak berhenti. Aku dengar itu adalah salah satu ciri penyakit yang baru-baru ini marak kita dengar. Lalu aku beritahu Capung untuk tidak dekat-dekat dengan Belalang bahkan aku larang dia untuk menengoknya …”
“Ooh, jadi itu yang menjadi penyebab kau menyebarkan info mengenai kondisiku, Kumbang?” Suara Belalang mengejutkan keenam sahabatnya.