Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspadai Beberapa Gejala Kesehatan Mental Ini agar Sehat Jiwa Raga

10 Oktober 2020   09:00 Diperbarui: 10 Oktober 2020   18:35 2174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjaga kesehatan mental manusia sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisiknya.

Kala kita merasakan kepala pusing berdenyut-denyut, suhu tubuh meningkat dalam durasi yang lama, persendian terasa nyeri selama beberapa saat, biasanya respon yang umum terjadi pada kita adalah dengan segera mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan, ada apakah gerangan dengan tubuh kita ini.

Plato membagi 3 komponen manusia, yaitu Nous yang berarti pikiran, Psyche yang berarti jiwa, dan Soma yang berarti tubuh ragawi.

Ketiga komponen tersebut saling terkait. Ketiga komponen tersebut membutuhkan perawatan dan pemeliharaan.

Sama halnya dengan tubuh ragawi, jiwa (mental) perlu dipelihara, agar tercipta kesehatan mental yang baik dalam kehidupan manusia tersebut.

Nah, untuk mendalami apa kesehatan mental itu? Mari bersama menyimak penjelasan berikut.

Ranah kesehatan mental manusia ini meliputi kondisi emosi, psikologis dan relasi sosial kita dengan lingkungan. Kesehatan mental akan sangat mempengaruhi kita dalam merasa, berpikir, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

Kesehatan mental juga menentukan bagaimana cara kita dalam mengelola stress, berhubungan dengan orang-orang di sekitar kita, maupun mengambil keputusan-keputusan dalam kehidupan kita.

Kesehatan mental yang baik akan mempengaruhi bagaimana kualitas hidup kita , bagaimana kita menjalani kehidupan kita.

Kesehatan mental ditentukan sejak masa anak-anak kita hingga masa akhir hidup kita.

Permasalahannya sekarang,apakah kesehatan mental seseorang bisa terganggu? Lalu, siapakah yang bisa mengalami gangguan dalam kesehatan mental? Kemudian jika hal ini terjadi harus kemanakah kita melakukan pengobatan?

Seperti tubuh, mental pun bisa terganggu dan mengalami sakit.

Semua orang berpotensi untuk terkena gangguan mental dengan kadar yang beragam, dari anak hingga orang dewasa.

Tahun 2018, WHO menyatakan setengah dari gangguan mental yang diidap orang dewasa terbentuk sebelum mereka berusia 14 tahun, dikutip dari laman Kompas.com (23/07/2020).

Senada dengan hal itu, diungkap juga disini kenyataan bahwa kesehatan mental masyarakat amat sangat penting untuk diperhatikan.

Kenyataan ini menambah fakta bahwa kesehatan mental amat sangat penting dijaga sejak kecil.

Lalu, jika kondisi mental kita mengalami gangguan, kemana kita harus datang untuk memeriksakan diri? Dalam dunia kesehatan mental kita bisa mendatangi tenaga-tenaga profesional yang memang dibekali kemampuan untuk menangani masalah dan gangguan seputar kesehatan mental manusia.

diolah dengan Canva (Nita Kris Noer)
diolah dengan Canva (Nita Kris Noer)

Konselor, Psikolog, dan Psikiater adalah jenis profesi yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah yang terkait dengan kesehatan mental manusia.

Psikiater adalah profesi yang merupakan spesialisasi dari ilmu kedokteran tetapi mengambil kekhususan ilmu jiwa. Psikiater dapat memberikan treatment obat-obatan dan psikoterapi dalam intervensinya kepada pasien.

Psikolog merupakan profesi ilmu psikologi yang menangani gejala-gejala mental, psikologis dengan melakukan intervensi terapi perilaku. Psikolog klinis yang biasanya erat kaitannya dengan psikiater dalam menjalankan fungsinya sebagai tenaga kesehatan mental.

Konselor merupakan jenis profesi yang akan membantu klien dengan proses konseling terutama bila menyelesaikan akar dari masalah-masalah klien yang cukup berat, setelah mendalami akar masalah, biasanya Konselor akan merujuk dan bekerja sama dengan Psikolog dan Psikiater untuk treatment lebih lanjut.

Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik akan mampu menggunakan seluruh kapasitas yang dimilikinya secara berdaya guna dan maksimal.

Seluruh kemampuan dan potensi akan memiliki dampak positif bagi masyarakat yang berada di sekitarnya.

Tak hanya itu saja, seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik akan memiliki relasi-relasi yang sehat dan baik pula dengan sesama di lingkungan dimana dia berada.

Kesehatan mental dan kesehatan fisik akan selalu saling terkait. Misalnya kita memiliki gejala-gejala gangguan mental yang tidak kita hiraukan atau bahkan mungkin tidak kita sadari, maka hal ini tentu saja akan berakibat buruk pada kesehatan fisik kita.

Apakah Anda pernah mengalami Psikosomatis? 

Psikosomatis adalah sebuah gejala yang muncul di tubuh kita yang dipicu oleh pikiran-pikiran atau gangguan mental kita.

Contoh gangguan mental itu sendiri adalah gangguan kecemasan, gangguan suasana hati (mood swing), depresi, gangguan-gangguan tidur, bipolar disorder, dan masih banyak yang lain.

Menurut data survey ada 64,3% dari 1.522 orang mengalami gangguan kecemasan dan depresi karena Covid19, hal ini dijelaskan dalam laman Tirto ID.com (01/05/2020).

Hal ini menambah pengetahuan kita, bahwa kesehatan mental amat sangat penting untuk dijaga. Keberhasilan hidup bukan semata karena sesuatu yang nampak, tetapi juga didukung oleh kapasitas-kapasitas yang tak nampak seperti kesehatan mental (jiwa kita).

Beberapa gejala berikut ini bisa diajadikan panduan untuk segera menghubungi tenaga-tenaga profesional yang berkecimpung di dunia kesehatan mental:

1. Mengalami kesulitan tidur dalam jangka waktu terakhir ini

2. Mengalami penurunan nafsu makan

3. Merasa mulai menarik diri dari lingkungan

4. Kehilangan gairah atau energi di lingkungan pekerjaan, keluarga atau pertemanan

5. Sedih yang berkepanjangan seolah hilang harapan

6. Memiliki sakit pada tubuh tetapi saat kita diperiksa ke dokter, dokter tak menemukan diagnosis penyakit adanya gangguan fisik

7. Munculnya kebiasaan baru mengonsumsi obat-obatan, minuman, merokok secara berlebihan

8. Sering mengalami kebingungan, menjadi pelupa dan cepat marah, khawatir yang berlebihan, atau takut yang berlebihan tanpa alasan yang kuat

9. Tiba-tiba menjadi marah dan membentak serta sering melawan atau memberontak kepada keluarga atau teman

10. Mengalami perubahan mood yang tiba-tiba dan hal ini sering terjadi

12. Tidak bisa melupakan kenangan-kenangan di masa lalu dan hal itu selalu menghantui dan terjadi terus-menerus

13. Mendengar suara-suara di luar dirinya (halusinasi/delusi)

14. Muncul keinginan untuk menyakiti bahkan menghabisi diri sendiri

15. Munculnya perasaan tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas harian yang berhubungan dengan tanggung jawab di tempat pekerjaan, dalam keluarga, atau dalam sosial masyarakat

16. Terjadi adiksi terhadap game, smartphone.

Hal-hal tersebut diatas merupakan sinyal-sinyal kesehatan mental yang terganggu. Jangan ragu untuk menghubungi Konselor, Psikolog, ataupun Psikiater yang berada di lingkungan Anda tinggal.

Jika kesehatan fisik bisa dijaga dengan melakukan beberapa aktivitas, demikian pun kesehatan mental.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memelihara kesehatan mental kita agar tetap sehat:

1. Lakukan hal-hal yang menyenangkan untuk diri sendiri, misalnya melakukan hobi kita, pergi berlibur, menonton film-film kesukaan, melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dengan keluarga, dan lain sebagainya.

2. Bergabung dengan komunitas-komunitas yang memberikan efek positif dan mendukung kita. Misalnya saja bergabung dengan komunitas yoga, Komunitas olah raga lari, atau sejumlah komunitas sehat lainnya

3. Lakukanlah banyak aktivitas fisik atau olah tubuh secara berkala

4. Istirahatlah yang cukup dan makan makanan yang bergizi serta yang menunjang kesehatan

5. Banyaklah menolong atau membantu orang-orang di sekitar Anda. Ini akan membuat diri merasa berguna dan hal ini akan banyak menyumbangkan sesuatu yang baik untuk kesehatan mental Anda.

6. Berpikirlah positif dan bergembiralah. Temukan orang-orang yang mendukung kesehatan mental kita.

7. Berlatihlah memiliki metode coping stress. Coping stress adalah suatu usaha yang bisa kita lakukan untuk mengatasi atau meminimalkan derajat situasi stress kita baik secara kognitif maupun secara perilaku.

Jangan ragu untuk datang kepada tenaga professional di bidang kesehatan mental seperti Konselor, Psikolog, ataupun Psikiater.

Terimalah uluran tangan dan kasih mereka, dan peliharalah kesehatan mental kita.

Selamat Hari Kesehatan Jiwa 2020.

Referensi : 1, 2, 3, 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun