Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nilai dalam Kenangan Kisah Ramadan Kecilku

24 April 2020   18:43 Diperbarui: 24 April 2020   18:45 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu hal ini menjadi sebuah warna pengalaman tersendiri yang menyenangkan bagi saya dan kawan-kawan, walaupun saya tidak ikut merayakan lebaran, kami bersama-sama merayakan kesukacitaan dan hari kemenangan seolah tak ada batas dan menikmati momen lebaran itu tanpa sekat, kasta dan prasangka serta bersukacita bersama.

Rumah orang tua kami pun tak luput dari anak-anak yang datang untuk bersilaturahmi dan diantaranya juga mengharap uang tersebut, hehe, yang juga telah disiapkan oleh Ayah dan Ibu kami.

Sungguh momen persahabatan kala ramadan yang tak akan terlupa. Walaupun uang bukan yang terutama, tetapi rasa kebersamaan itulah yang membuat kami lebur tanpa adanya perbedaan.

Ini merupakan kenang-kenangan masa kecil saya pada momen lebaran kala itu. Tidak ada perbedaan. Kerukunan antar umat beragama terbina hingga pada saat kami beranjak dewasa.

Nilai yang tak akan saya buang, karena ini menjadi issue yang sangat penting untuk diturunkan serta diwariskan kepada generasi berikutnya.

Setelah saya beranjak dewasa dan kemudian nasib membawa saya tinggal di kota bertajuk kota toleransi, ramadan juga masih menjadi satu hal yang mewarnai pengalaman hidup saya. Tetangga sebelah-menyebelah memiliki tradisi berkunjung untuk memberikan selamat.

Tradisi Munjung pun menjadi salah satu ciri khas tersendiri, yaitu saling memberikan sajian makanan, kepada tetangga dan kerabat di tengah masa Ramadan ini, terlepas dari apa agamanya. Makna dibalik itu yang lebih penting, saling memperhatikan, saling melengkapi, saling menghormati diajarkan secara tersirat. Sejatinya, inilah Indonesia, satu dalam keberagaman.

Selamat menunaikan Ibadah Puasa, saudara-saudaraku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun