Mohon tunggu...
Nita Juniarti
Nita Juniarti Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Perempuan

Penaruh mimpi di Altar-Nya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sore

5 April 2021   22:22 Diperbarui: 5 April 2021   22:25 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari sudah condong ke barat, ashar sudah lewat. Na, perempuan itu terlihat gelisah.

"Na, sudah selesai?" Tanya perempuan yang sudah memasuki monoupause

"Sudah Mak,"

"Cepatlah, kalau kelamaan terlalu sore akan panjang antriannya!"

"Baik Mak!"

Na beranjak, hari ke sekian bolak balik berobat tradisional ke rumah seorang ahli saraf. Setiap siang, Na merasa ngilu, begitu hari memasuki sore dia merasa ketakutan.

"Kau harus tabah" pesan Li, kekasihnya melalui pesan singkat.

"Apa aku terlihat tidak tabah?"

"Kamu terlihat Tabah. Aku ngomong kayak gitu bukan karena dirimu tidak tabah. Tapi mengingatkan."

Persoalan itu sering jadi perdebatan antara mereka, kadangkala berbutut panjang pada pertengkaran. Akhir-akhir ini hubungan mereka memburuk. Li sibuk dengan pekerjaannya dan persiapan pernikahan mereka juga tertunda, Na terserang penyakit. Mereka saling memunggungi.

"Na, cepatlah." Teriak Ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun