Penggunaan pupuk nitrogen dalam pertanian dapat meningkatkan emisi gas dinitrogen oksida (NO), gas rumah kaca yang kuat. Proses pembuatan dan penerapan pupuk ini juga memerlukan energi yang sering berasal dari bahan bakar fosil.
5. Industri dan Produksi Barang
Proses industri seperti produksi semen, baja, dan kimia melepaskan sejumlah besar CO. Misalnya, produksi semen melibatkan pembakaran kalsium karbonat (CaCO) yang menghasilkan CO.
6. Pembakaran Biomassa
Pembakaran hutan dan lahan untuk keperluan pertanian atau karena kebakaran liar melepaskan CO dan metana ke atmosfer. Ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. Hal ini akan meningkatkan emisi gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan lahan serta hilangnya penyerap karbon alami.
7. Pengelolaan Limbah
Pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) menghasilkan metana dari pembusukan bahan organik dalam kondisi anaerobik. Pembakaran sampah juga melepaskan CO. Pengelolaan sampah yang tidak efisien.akan menyebabkan peningkatan emisi metana dan CO.
8. Transportasi
Kendaraan bermotor, pesawat, dan kapal yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan emisi CO dalam jumlah besar. Peningkatan jumlah kendaraan dan transportasi udara menambah beban karbon di atmosfer.
Upaya Menjaga Keseimbangan Siklus Karbon
Keseimbangan siklus karbon sangat penting untuk memerangi perubahan iklim global. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan siklus karbon, yaitu: