5. Pembakaran Sumber Energi Fosil
Melalui proses pembakaran, karbon yang ada di dalam bahan bakar fosil dikembalikan lagi ke atmosfer. Oleh karena itu karbon yang terperangkap di atmosfer kemudian diserap lagi melalui proses fotosintesis yang merupakan tahap awal dari adanya daur karbon.
Aktivitas Manusia yang Berdampak pada Keberlangsungan Siklus Hidup Daur Karbon
Aktivitas manusia memiliki dampak yang signifikan terhadap siklus karbon, baik melalui pelepasan karbon ke atmosfer maupun melalui perubahan penggunaan lahan yang mempengaruhi penyimpanan karbon. Berikut adalah beberapa aktivitas manusia yang berdampak pada keberlangsungan siklus hidup daur karbon:
1. Pembakaran Bahan Bakar Fosil
Pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, gas alam, dan batubara untuk energi, transportasi, dan industri melepaskan sejumlah besar karbondioksida (CO) dan metana (CH) ke atmosfer. Ini adalah kontributor utama peningkatan konsentrasi CO atmosfer sejak revolusi industri yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
2. Deforestasi dan Penggunaan Lahan
Penebangan hutan untuk pertanian, peternakan, dan pemukiman mengurangi jumlah pohon yang menyerap CO melalui fotosintesis. Selain itu, tanah yang terganggu akibat deforestasi melepaskan karbon yang tersimpan dalam vegetasi dan tanah. Hal ini menyebabkan pengurangan kemampuan alam untuk menyerap CO, serta peningkatan emisi karbon dari tanah.
3. Pertanian dan Peternakan
Pertanian dan peternakan menghasilkan emisi karbon dalam bentuk metana dari fermentasi pencernaan pada hewan ternak (terutama sapi) dan dari pembusukan pupuk kandang. Pengolahan tanah pertanian juga dapat meningkatkan pelepasan karbon dari tanah.Selaim itu, peningkatan emisi metana memiliki potensi pemanasan global lebih tinggi dibandingkan CO.
4. Penggunaan Pupuk Kimia