Mohon tunggu...
Nisrina Sri Susilaningrum
Nisrina Sri Susilaningrum Mohon Tunggu... Guru - Great Learner

Great Learner

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Selubung Kabut

27 November 2015   23:59 Diperbarui: 28 November 2015   00:45 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengangguk pelan sesaat sebelum kepalanya terkulai di lenganku. Pelan-pelan kuletakkan tubuhnya di lantai. Segera aku keluar ruangan beserta berkas yang kucari. Orang-orang masih kalang kabut.

Tujuanku hanya satu, pintu keluar rumah sakit ini, mumpung semua pintu belum terkunci otomatis karena alarm kebakaran tadi.

Setelah melewati gerbang dengan tenang, aku segera berjalan mengikuti jalan raya ke arah Barat. Tiba-tiba sebuah Rolls Royce model terbaru berhenti tepat di sampingku. Pintu penumpangnya terbuka, dan tampaklah seuntai senyum dari lelaki berwajah hangat. Aku terpana sesaat, dan dia menawariku tumpangan. Tanpa pikir panjang, aku mengangguk.

Kami berjalan dalam diam, aku sibuk dengan kejadian yang menimpaku akhir-akhir ini. Sedangkan dia tampak menikmati hutan cemara di kiri-kanan jalan raya ini.

*****

Lereng gunung berketinggian 3100 mdpl, di sebuah rumah yang terbuat dari kaca anti peluru. Seorang wanita berwajah aristokrat, dengan tulang pipi tinggi serta rambut kelabu yang disanggul rapi. Dia menikmati pemandangan salju di luar rumahnya dengan secangkir white frappe. Roti kering Belgia terhidang di piring keramik made in China.

Matanya jauh menerawang menembus kabut dingin di atas pinus-pinus berselimut salju. Terdengar dering lembut ponselnya, dia menekan layar, kemudian terdengar suara “RN V gagal, AK 47 lenyap,”

“Kalau begitu cari dia sampai ketemu, aku ingin dia dibawa kemari segera.”

“Baik,” ucap yang di seberang sana

*****

“Sebaiknya kau istirahat saja sampai besok, setelah itu kau mau pergi kemanapun akan kuantar.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun