Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengikuti Kegiatan Kompasiana, Ini Pengalaman Berharganya

18 November 2015   17:41 Diperbarui: 18 November 2015   19:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kompasianer peserta Visit Tol Cipali bersama KemenPUPR sebelum masa mudik Lebaran pada 4 Juli 2015 (Sumber Ilustrasi 1)

 

"Jembatan antara dunia maya dan nyata." Begitu pendapat pribadi saya setelah mengikuti kegiatan offline Kompasiana sejak Mei 2014. Kompasiana Nangkring, Visit, Ngulik, Coverage, Unboxing Blogshop, Tokoh Bicara, adalah kumpulan istilah untuk sejumlah kegiatan Kompasiana di dunia tatap muka. Pengumuman kegiatan tersebut menjadi tugas para admin Kompasiana yang dimuat di berita admin.  Seperti manisnya menikmati secangkir kopi, kopi darat pun tak kalah nikmat. Eh, ini bukan promosi kopi merek apapun lho hehehehe...

Terus, apa penjelasan dari setiap istilah itu? Singkatnya, Nangkring itu untuk acara diskusi yang sifatnya santai atau informal di suatu gedung atau indoor area dengan topik terkini. Untuk Visit, para Kompasianer mengunjungi suatu tempat atau daerah untuk mendapatkan informasi langsung dalam liputan, seperti proses produksi dalam satu bidang industri tertentu.

Adapun Kompasiana Ngulik dan Coverage serta Unboxing bertujuan untuk memberikan Kompasianer pemahaman lebih dalam tentang suatu hal - terutama produk teknologi - dengan merasakan langsung sensasi penggunaannya (first hand experience). Sedangkan blogging workshop atau disingkat dengan blogging lebih bersifat edukasi dalam bentuk tutorial penulisan blog maupun jurnalistik.

Lalu, bagaimana caranya mengikuti kegiatan Kompasiana tersebut? Cukup membuat akun dan mulailah rutin menulis di Kompasiana.  Sangat mudah, bukan? Dijamin, para Kompasianer tidak harus membayar sepeser pun ketika ingin mengikuti kopdar Kompasiana alias gratis tis tis.

 

Setelah menjadi Kompasianer, kesempatan menjadi penulis buku terbuka selebar-lebarnya (Sumber Ilustrasi 2)

Urusan kopi darat, Kompasianer yang berlokasi di wilayah Jabodetabek bisa dibilang (sedikit) lebih beruntung. Selain markas Kompasiana yang memang berada di Palmerah Jakarta, banyak pula klien Kompasiana - baik pihak swasta maupun pemerintahan yang berkantor pusat di wilayah DKI Jakarta.

Saya mengapresiasi Kompasiana yang selalu mengusahakan even offline di luar DKI. Mulai dari Kota Kembang Bandung, Kota Pelajar Yogya, Solo, hingga Batam.  Semoga ke depannya, semua wilayah di Indonesia bisa merasakan kopi darat bersama Kompasiana, Amin. Ada klien yang berminat? Segera hubungi para admin dan bagian humas Kompasiana yaaa #BantuPromosi

Lalu, apa yang bisa didapat dari mengikuti kegiatan Kompasiana? Jawabannya pasti bervariasi dan tergantung setiap pribadi. Di luar goodie bag dan yummy meal serta jalan-jalan gratis ya hihihihihi...

Nah, bagi Kompasianer newbie, silakan terus dibaca artikel berikut ini. Bagi yang sudah senior di Kompasiana, sekalian sambil mengingat kenangan (manis) selama turut serta kegiatan Kompasiana. Biasanya, kenangan indah itu ingin diulang lagi dan lagi, setuju? 

1. Uang menjadi sarana, bukan tujuan utama

Jika ada yang bertanya: "Untuk sampai di tempat acara Kompasiana, jelas perlu transport kan? Apakah Kompasiana memfasilitasinya?" Jawabannya adalah tergantung dari jenis kegiatannya.  Pengalaman saya pribadi, untuk Kompasianer yang terpilih mengikuti Kompasiana Visit, biasanya disediakan uang saku.  Dulu berupa uang tunai, namun sekarang lebih sering dalam bentuk saldo dengan nominal tertentu dalam kartu Kompasiana Community Card (KCC) atau kartu debit Flazz dari BCA.

Tapi, sekalipun tidak mendapatkan uang saku, seperti halnya pada Kompasiana Nangkring dan Ngulik, saya tetap bisa merasakan antusiasme para Kompasianer dalam mengikutinya. Sekalipun itu berarti harus mengeluarkan ongkos ekstra ke tempat acara, izin cuti dari kantor, bahkan hingga menempuh jarak dari luar kota demi mengikuti kopdar Kompasiana.

Kartu Kompasiana Community Card bergambar "Kriko" si burung maskot Kompasiana ini jelas unik, menarik, dan sering dilirik orang saat dipakai #PengalamanPribadi (Sumber Ilustrasi 3)

 

Kenapa bisa sampai begitu ya? Menurut pendapat pribadi saya, dengan mengikuti acara Kompasiana, uang adalah alatnya, bukan target utama.  Lain halnya dengan keikutsertaan pada kompetisi blog atau blog competitition.  Memang jika hadir di acara offline Kompasiana, Kompasianer dapat memperoleh wawasan yang lebih detil dan komprehensif dari narasumber ketika mengikuti kompetisi blog sesudahnya dibanding Kompasianer yang absen di ajang kopdar. Namun, bukan berarti juga, pemenangnya hanya melulu dari peserta acara.  Selama tidak ada ketentuan peserta kompetisi blog hanya yang mengikuti even, semua Kompasianer memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan lomba blog.

Saya jadi teringat dengan kisah taman bunga yang indah dan alat-alat yang digunakan sang tukang kebun dalam merawat taman bunga yang indah tersebut.  Uang mirip dengan alat-alat tukang kebun tersebut.  Pengetahuan, pengalaman, dan pertemanan menjadi manfaat dari mengikuti kegiatan Kompasiana seperti halnya bunga-bunga cantik yang tumbuh di taman bunga.  Meskipun dengan mengikuti kegiatan Kompasiana, Kompasianer malah (di awalnya) harus mengeluarkan uang lebih dan meluangkan waktu serta tenaga, pada akhirnya, manfaat yang didapat ternyata jauh lebih melebihi 'investasi di muka'.  Masih harus diyakinkan lagi?  Mari baca poin berikutnya #TerusIkuti

 

2.  Pengetahuan Plus Pengalaman yang Membawa Pertemanan dan Penghasilan

Ada Kompasianer yang merasa tambah pintar setelah ikut kopdar Kompasiana? Jelas ada dan saya termasuk salah satunya.  Minimal ada ilmu baru yang didapat setelah pulang dari even Kompasiana.  Bidangnya pun sangat beragam, dari farmasi, kependudukan, migas, asuransi, teknologi, perumahan rakyat, tata kelola kota, lingkungan hidup, jalan tol, otomotif, jasa kurir logistik, fotografi, film, pariwisata, traveling, buku digital, oli motor, dan masih panjang lagi daftarnya.

Apakah hanya sebatas ilmu saja? Tambahkan pula dengan pengalaman baru dan lingkaran pertemanan yang mengesankan dan (seringnya) menyenangkan. Ditambah lagi dengan beragamnya latar belakang para Kompasianer.  Jadi, saat mengikuti setiap kopdar Kompasiana, usahakan tambah (minimal) satu teman baru - baik sesama Kompasianer maupun tim admin Kompasiana - agar jika bertemu lagi di kopdar berikutnya, bisa lebih akrab lagi karena sudah saling mengenal sebelumnya.  Tak apalah, dengan sesekali "SKSD" alias 'Sok Kenal Sok Dekat' hahahaha....

Semakin paham mengatur keuangan setelah mengikuti even Kompasiana bersama Bank Indonesia atau BI (Sumber Ilustrasi 4)

Jelas sayang sekali jika saat kopdar, para Kompasianer masih selalu sibuk sendiri dengan gadget dan materi acara.  Sesuai dengan motto Kompasiana, "Sharing and Connecting", nah even kopdar adalah momen tepat untuk mengenal secara nyata sesama Kompasianer yang selama ini baru dikenal via dunia maya.  Lagi-lagi berdasarkan pengalaman pribadi saya, pertemanan dengan sesama Kompasianer menjadi lebih menyenangkan ketika juga mengenalnya secara langsung via tatap muka di kehidupan nyata.

 Bisa disimpulkan, Kompasianer ini mirip miniatur Indonesia dengan penghuninya dari Sabang hingga Merauke, bahkan hingga para WNI yang tinggal di luar negeri.  Ketika sudah berteman baik, bukankah banyak kesempatan - termasuk menambah penghasilan - dapat diperoleh dengan lebih mudah daripada jika masih asing sama sekali?  Jika ada pilihan untuk menawarkan pekerjaan kepada orang yang Anda sudah kenal baik atau dengan yang belum Anda ketahui jelas rekam jejaknya, pastinya Anda cenderung untuk memilih orang yang pertama. Tak kenal maka ta'aruf (kenalan) agar bisa tumbuh rasa sayang, ahem hehehehe...

 Oleh karena itu, wajarlah dengan realita, banyak Kompasianer yang akhirnya bisa menulis buku setelah berkecimpung di Kompasiana dan mengenal banyak Kompasianer lainnya.  Kompasiana merupakan bukti nyata dari ampuhnya The Positive Power of Collaborative Networking.  Tidak sebatas bertambah profesinya sebagai penulis buku, ada juga yang lolos beasiswa karena panitia seleksinya terkesima setelah membaca kumpulan artikel sang Kompasianer, dapur keluarganya semakin mengebul setelah menjadi Kompasianer, menjadi narasumber dengan nongol di layar TV melalui tayangan Kompasiana TV di Kompas TV, hingga mendapat jodoh sesama Kompasianer! Lebih lengkapnya, silakan baca artikel Kompasianer dengan judul "Karena Kompasiana, Saya......" dengan label atau tags kompasiana7.  

Selain menulis di dunia maya dan bertemu di dunia nyata, para Kompasianer juga bisa tampil di layar kaca dalam Kompasiana TV (Sumber Ilustrasi 5)

3.  Berbagi Membuat Hidup Lebih Berarti

Kesempatan berbagi ini semakin terasa dengan terbentuknya berbagai komunitas Kompasianer untuk memfasilitasi kesamaan minat yang dimiliki.  Jujur, untuk berbagi banyak tentang pengalaman di komunitas Kompasiana, saya belum punya bahannya untuk ditulis.  Mengapa oh mengapa?  

Sekalipun sudah terdaftar sebagai anggota komunitas peminat film (Komik) dan penggila kuliner (KPK), belum sekalipun saya mengikuti even offline keduanya.  Klise sih alasannya : Jarak dan waktu karena saya memang sulit untuk sering-sering menghadiri acara di petang dan malam hari.  Sementara ini, saya baru sebatas rajin membaca hasil liputan teman-teman Kompasianer yang aktif di komunitasnya masing-masing.  Aduh, ketahuan deh ini, jadi anggota pasif komunitas di Kompasiana hehehehe.... 

Ayo, bersama mari kita menjadi bagian dari Generasi Juara di Kompasianival 2015 tahun ini (Sumber Ilustrasi 6)

Syukurlah, Kompasiana ternyata tetap memberi kesempatan para Kompasianer lainnya untuk bisa berbagi via komunitas di luar kehadiran dan partisipasi aktif dalam setiap kegiatan.  Tahun 2015 ini, caranya adalah dalam bentuk donasi dalam aksi sosial "Komunitas Bersama Kita Bisa (Commact/Community Act)".  Hanya dengan "klik", maka para Kompasianer dapat menyumbangkan dananya untuk membantu para pihak yang membutuhkan bantuan dana setelah disurvei oleh sejumlah komunitas Kompasiana.

Tanggal 12 dan 13 Desember 2015 nanti, Kompasiana akan mengadakan lagi acara besar tahunannya untuk kelima kalinya yaitu Kompasianival 2015.  Sudahkah Anda mendaftar sebagai peserta di acara kopdar terbesar Kompasianival 2015 kali ini?  Alhamdulillah, saya sudah terdaftar baik sebagai peserta sekaligus salah seorang dari 15 relawan Kompasianival 2015 yang terpilih di even bertema "Indonesia Juara" tersebut.  Dikelilingi para juara di Kompasiana dan Kompasianival, sangat terbuka peluangnya bahwa saya dan Anda pun bisa pula menjadi juara nantinya.  Salam Kompasiana.

 

 

Referensi

1. Tips Sukses Terdaftar di Acara Kompasiana

2. Tips Ikuti Lomba Blog di Kompasiana

3. Kuldon, Momen Perdana Nangkring Bersama Kompasiana

4. kompasiana Visit Honda Berjaya dengan Peduli Keselamatan Pengendara

5. Kompasiana Unboxing Optimalnya Kualitas Kolaborasi Smartphone InFocus M320E

6. Kompasiana Blogshop, Menjaga Diri Diawali dari Edukasi Asuransi

7. 26 Perwakilan Komunitas Kompasiana Bertemu di Kompasiana Community Gathering 2015

8. [UPDATE COMMACT] Cukup "Klik" Ikut Aksi Sosial Komunitas Bersama Kita Bisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun