[caption id="attachment_412397" align="aligncenter" width="560" caption="Asuransi itu selain memberikan proteksi juga harus tanpa beban (Gambar: www.jagadiri.co.id)"][/caption]
Asuransi akhirnya terasa membebani sekalipun maksud awalnya melindungi diri? Ya, bisa jadi.Tapi, setelah mengenal adanya JAGADIRI, berasuransi kini semakin terasa semudah menjentikkan jari.Berikut ini adalah hasil liputan saya dari Kompasiana Nangkring bersama JAGADIRI, Sabtu 18 April 2015 di Comma, Gedung One Walter Place, Jakarta Selatan.
Moderator acara sekaligus Content & Community Editor dari Kompasiana, Nurulloh, mengawali Nangkring dengan berbagi cerita tentang asuransi.Antara lain adanya agen asuransi yang begitu ‘progresif’ alias sangat gencar berpromosi namun seringnya bukti dari perusahaan asuransi tak seindah janji di permulaan.Ternyata, menurut Reginald J. Hamdani dari perwakilan asuransi JAGADIRI yang mulai beroperasi sejak 27 Januari 2015, memang ada 3 faktor utama yang membuat masyarakat masih enggan berasuransi, yaitu: (1) Janji manis dari agen asuransi, (2) Uang hilang untuk membayar premi asuransi (40% premi asuransi terpakai untuk membayar komisi agen), dan (3) Merasa masih muda sehingga tidak atau belum perlu berasuransi.Saya mengamini 2 dari 3 faktor tersebut karena sudah pernah mengalaminya sendiri.Untuk uang hilang karena dipakai berasuransi, saya tidak mempermasalahkannya sebab asuransi kesehatan di tempat kerja dipotong dari gaji bulanan saya.Hitung-hitung menabung untuk biaya kesehatan jika suatu saat mendadak sakit.
[caption id="attachment_412398" align="aligncenter" width="640" caption="Mas Nurulloh dari Kompasiana dan Pak Reginald serta Bu Friska dari Asuransi JAGADIRI (Dokpri)"]
Peluang Emas yang Akhirnya Terkemas
Namun, jujur saja, saya pribadi masih berpikir ulang jika harus mengurus asuransi seorang diri atau bukan diurus kantor.Selain harus meluangkan waktu, biaya, dan tenaga, saya juga tidak berminat jika harus membaca satu per satu isi kontrak yang disodorkan pihak asuransi.Selain panjang dan sangat detil, ukuran tulisannya yang super mini dan rapat – begitu menurut Kompasianer peserta Nangkring – semakin membuat orang malas berasuransi.
Padahal, saat ini kalangan masyarakat kelas menengah di Indonesia sedang pesat pertumbuhannya yang ditandai dengan 2 ciri utama yaitu tingkat pendidikan tinggi yang lebih baik (minimal SMU atau S1) dan pendapatan yang semakin meningkat.Kedua faktor itulah yang kemudian membuat masyarakat lapisan menengah di Indonesia juga lebih mudah mengakses internet, termasuk mencari informasi mengenai seluk-beluk asuransi, terutama asuransi kesehatan.Hidup kini terasa jauh lebih praktis dengan perkembangan pesat fasilitas IT.Lalu mengapa tidak hal yang sama juga bisa terjadi pada proses aplikasi asuransi?
Peluang inilah yang kemudian berhasil ditangkap dengan jeli dan dioptimalkan oleh PT Central Asia Finance (CAF).Perusahaan asuransi yang telah mengantongi izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 13 Maret 2013 ini menawarkan solusi instant dalam berasuransi dengan brand asuransi JAGADIRI.
Pemilihan nama JAGADIRI yang mengusungtagline “Asuransi Tanpa Beban”ini juga patut diketahui masyarakat.Menurut Reginald J. Hamdani selaku CEO JAGADIRI, setelah melalui serangkaian proses branding exercise, CAF menginginkan nama lokal yang juga berasal dari perusahaan asuransi nasional sehingga mudah diingat serta diucapkan oleh masyarakat di Indonesia.Faktanya di Indonesia selama ini, perusahaan multinasional masih merajai pangsa pasar asuransi.Sebut saja Prudential, Allianz, AXA, Manulife, dan Sunlife.
Momen Eureka untuk nama asuransi dari CAF akhirnya terjadi juga saaat Regi – panggilan akrab Reginald – mengingat nasihat orang tuanya.Dulu saat akan berangkat sekolah ke luar negeri, orang tuanya berpesan, “Jaga diri ya Nak.”Nah, bukankah prinsip berasuransi juga sama persis seperti menjaga diri?
[caption id="attachment_412400" align="aligncenter" width="560" caption="JAGADIRI menawarkan solusi berasuransi penuh efisiensi (Gambar: www.jagadiri.co.id)"]
Berasuransi Kini Bisa via Dunia Maya
Setelah memiliki nama asuransi yang bercita rasa asli Indonesia, inovasi JAGADIRI selanjutnya yaitu dengan memutus rantai aplikasi dan transaksi asuransi yang berbelit-belit.Direct selling (penjualan langsung) melalui digital marketing menjadi pilihan utama JAGADIRI.Jika selama ini masyarakat Indonesia sudah akrab dan terbiasa dengan fasilitas e-banking (internet banking), maka kelak e-insurance (internet insurance) juga akan menjadi bagian penting dari transaksi keuangan sehari-hari.
Jadi bagi yang berminat memiliki asuransi JAGADIRI, tidak perlu lagi khawatir karena harus berurusan dengan agen asuransi seperti yang biasanya terjadi.Cukup dengan mengunjungi website resmi JAGADIRI, www.jagadiri.co.id, calon pemilik polis asuransi JAGADIRI dapat segera melakukan 3 langkah praktis berasuransi yaitu:
·Step 1: Simulasi Premi (nominal premi dimulai dari Rp. 60,685)
·Step 2: Pengisian Data Diri dan Ahli Waris
·Step 3: Konfirmasi dan Pembayaran (bisa via kartu kredit, e-money, virtual account)
Menurut Friska, pembicara lainnya dari JAGADIRI, setelah mengisi lengkap form aplikasi secara online, staf JAGADIRI akan menelepon ulang (call back) calon pemilik polis asuransi.Selain untuk validasi data, proses ini juga bertujuan untuk memastikan pihak konsumen mendapatkan informasi yang akurat tentang asuransi JAGADIRI dari pihak manajemen langsung sehingga tidak terjadi salah persepsi (misleading dan misunderstanding)yang sangat rentan menimbulkan potensi konflik di kemudian hari.
Tambahan dari Regi, tak mengapa bagi calon konsumen jika akhirnya memilih untuk batal memiliki JAGADIRI setelah proses call back terjadi.Wah, jaminan langsung dari CEO JAGADIRI tersebut sangat melegakan bagi kebanyakan orang yang awalnya sudah malas dan pesimis duluan saat mendengar istilah ‘asuransi’.
Sebaliknya, jika sudah menyetujui dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, maka seseorang harus memenuhi kewajibannya sebagai pemilik polis untuk mendapatkan haknya dari JAGADIRI.Semua percakapan yang berlangsung selama proses call back pasti direkam utuh sesuai dengan peraturan resmi pemerintah mengenai hak dan perlindungan konsumen.
Setelah menengok website resmi JAGADIRI, saya mendapat banyak informasi penting dan berharga yang mencerahkan tentang asuransi pada Kamus Asuransi di bagian Asuransi A to Z.Jika semua perusahaan asuransi memiliki misi edukasi seperti JAGADIRI, maka asuransi ke depannya tidak akan lagi terasa membebani bagi para calon pemilik polis asuransi.
3 Proposisi Kunci dari JAGADIRI
Lalu, apa yang membedakan JAGADIRI dengan perusahaan asuransi lainnya secara signifikan?Jika hanya mengandalkan fitur aplikasi digital marketing, bukankah itu serupa dengan pengelola e-commerce yang sebelumnya sudah bertebaran pada situs online shopping? Secara global, pemilik polis JAGADIRI tidak akan terbebani dengan biaya jasa perantara (broker fee) untuk komisi agen maupun bank yang umumnya menjadi rekanan perusahaan asuransi.Secara spesifik, JAGADIRI menawarkan tiga nilai-nilai utama asuransinya yaitu:
·Belinya simple, mudah, langsung, ringan, dan cepat yaitu 6 menit melalui email (Instant Protection)
·Proses klaimnya jelas dan pasti serta otomatis dibayar dalam 14 hari kerja (Claim Assurance)
Jaminan harga premi terjangkau dengan kualitas perlindungan optimal (Best Price Guarantee)
[caption id="attachment_412403" align="aligncenter" width="512" caption="Kompasianer Isson Khoirul aktif bertanya selama Nangkring berlangsung (Dokpri)"]
Mari Bersama Melindungi Diri dan Keluarga
Oke, lalu berapa jenis asuransi yang sebaiknya dimiliki oleh seseorang individu?Apakah asuransi kesehatan seperti Jaga Sehat Plus dari JAGADIRI saja sudah cukup? Bagaimana dengan asuransi lainnya seperti pendidikan, jiwa, kendaraan, bangunan, kecelakaan, perjalanan, dan masih banyak lagi contohnya.
Masih menurut Regi, jenis asuransi yang idealnya dimiliki seseorang sangat bergantung pada kebutuhan dan siklus hidup seseorang.Bagi para lajang, asuransi yang dipilih bisa jadi lebih sedikit baik dari jenis maupun nilai preminya dibanding yang sudah menikah atau berkeluarga.Di website JAGADIRI, seseorang bisa menemukan solusi untuk jenis asuransi yang tepat dimiliki sesuai siklus hidup, jumlah tanggungan, dan prioritas terpenting pada bagian “Temukan Solusi”.
Sepulang menghadiri Nangkring Kompasiana dan membuka website Asuransi JAGADIRI, saya semakin sadar bahwa asuransi sejatinya memang tidak hanya melindungi diri sendiri, namun sekaligus juga melindungi keluarga, khususnya proteksi bagi anggota keluarga yang berusia non-produktif (anak-anak di bawah 15 tahun dan orang tua di atas 65 tahun). Pantaslah jika JAGADIRI menyasar target potensial mereka untuk pemegang polis yang termasuk dalam grup usia produktif dan berada dalam puncak karir yaitu usia 28 hingga 45 tahun.
Nah, kini silakan kenali diri dan prioritas kebutuhan hidup Anda dahulu dengan teliti sebelum memutuskan untuk berasuransi. Pastikan asuransi yang Anda pilih bisa memberikan proteksi diri optimal namun tidak membebani Anda lagi.Selamat berasuransi dengan sepenuh hati!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H