[caption id="attachment_353452" align="aligncenter" width="490" caption="Ilustrasi-Blog (sheroes.in)"][/caption]
Lima tahun lalu, kali pertama Kompasiana mengadakan lomba penulisan atau sekarang dikenal dengan blog competition dengan tema "Laporan Pilpres 2009". Selang sebulan kemudian, Kompasiana kembali mengadakan lomba penulisan untuk memperebutkan tiket nonton langsung pertandingan sepakbola antara Indonesia melawan Manchester United dalam kunjungan Asia-nya---yang batal karena peristiwa pengeboman di hotel JW Marriot, Jakarta. Dan masih di bulan yang sama, Kompasiana mengajak Kompasianer untuk menulis tentang "Cinta Indonesia, Indonesia Unite!". Pada ketiga lomba blog tersebut, Kompasiana menyediakan hadiah "seadanya" bagi para pemenang. Kenapa saya bilang seadanya? Karena memang seadanya dan tanpa sponsor, dibanding hadiah yang disediakan pada blog competition sekarang ini. Gadget anyar dan mahal serta uang tunai jutaan rupiah sering dibagikan. Sponsor pun seakan ikut berlomba untuk membuat blog competition di Kompasiana.
Pada awal-awal mengadakan blog competition, tidak banyak syarat dan ketentuan yang harus diikuti oleh peserta. Cukup tulis apa yang menjadi perintah lombanya, maka tulisan tersebut akan dimasukkan ke dalam pot penjurian. Tidak ada "taging-tagingan", hyperlink, dan atau sebagainya. Tulisan saja perintahnya dan tulisan Anda langsung diikutsertakan! Enak, kan?
Proses penjuriannya pun tidak ribet dan banyak tahapan. Maklum, di tahun 2009, Kompasiana masih diisi orang-orang lama yang jumlah penulis aktifnya dapat dihitung dengan mudah. 4L, lu lagi, lu lagi yang nulis! Kira-kira begitu.
Tetapi, bagaimana sekarang? Pastinya tidak bisa disamakan dan jika pun dibandingnya seperti cerita saya di atas akan sangat kontras kondisinya. Angka pengguna yang menuju tiga ratus ribuan, membuat Kompasiana semakin padat. Aliran tulisan terbaru pun sangat cepat. Ditinggal kencing sebentar, bisa ada sepuluh tulisan yang masuk ke laman content management system (CMS) pengelola.
Selain itu, pihak sponsor silih berganti berdatangan, seakan berebut "kue" penyelenggaraan blog competition. Bukannya sesumbar, tapi prestasi ini karena kontribusi kita semua, Â Anda, saya dan seluruh warga Kompasiana! Di tahun 2014 saja misalnya, sudah lebih dari lima belas blog competition yang diselenggarakan. Baik yang diselenggarakan secara mandiri---tidak ada keterlibatan pihak sponsor---, maupun yang bekerja sama dengan pihak sponsor.
Persaingan tentu makin sengit. Hal ini sejalan dengan jumlah postingan yang masuk perharinya, antara tujuh ratus sampai seribu tulisan yang tayang. Mengadapi hal ini, Kompasianer juga sudah memiliki strategi masing-masing agar tulisannya dapat menjadi yang terbaik pilihan tim juri. Tetapi, ada juga yang memang tidak memiliki strategi apapun dalam mengikuti blog competition di Kompasiana. Mungkin bisa disebabkan kurang mengetahui "medan perang" atau memang karena memiliki tujuan asal ngeramein saja. Tidak ada yang salah pada keduanya. Pemenangnya pun tidak ditentukan dari aspek strategi.
Melalui tulisan sederhana ini, bukannya mau bagi-bagi bocoran. Saya memiliki sedikit tips yang mungkin bisa menjadi pertimbangan kita semua dalam mengikuti blog competition yang diadakan Kompasiana. Sebelum itu, mari kita bedah dulu jenis lombanya. Blog competition di Kompasiana sejatinya memiliki dua macam jenis tema, umum dan spesifik (khusus). Mari kita bedah satu persatu.
Tema Umum
Biasanya, blog competition ini secara mandiri alias tanpa ada pihak sponsor. Tapi, ada beberapa yang melibatkan pihak sponsor. Tema atau perintah lombanya tentu bersifat umum dan menyoal pengetahuan umum pula, semua orang dapat mengikuti lomba tanpa harus memiliki pengetahuan terhadap suatu produk barang/jasa secara mendalam. Hanya diperlukan skill menulis yang baik dan jujur.
Tema Spesifik