Eksplorasi Aktifitas Belajar Matematika Siswa
Dalam kaitannya dengan pembelajaran menurut Sebastian Fedi (http 2013: 1) eksplorasi adalah tahapan pembelajaran dimana siswa diminta aktif menelaah dan mencaritemukan informasi, suatu pengetahuan konsep ilmu baru, tehnik baru, metode dan rumus baru, atau menyelidiki pola hubungan antar konsep ilmu, sambil berusaha memahaminya. Inti kegiatan eksplorasi adalah pelibatan siswa dalam menelaah sesuatu hal baru, entah berhubungan dengan materi pelajaran sebelumnya maupun yang benar-benar baru bagi siswa. Dalam kegiatan eksplorasi selain mempelajari hal-hal yang belum diketahui, juga memberi kesempatan agar siswa mampu menempa kemampuan (ability) pribadinya, dan merupakan inner eksploration. Sebab, dengan demikian siswa akan tahu, apa saja kelemahan dirinya dalam kegiatan belajar.
Pembelajaran aktif memungkinkan siswa untuk aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan (Wahidin, 2014). q Menurut Hornby, active is in the habit of doing thing, energetic. Pembelajaran aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung sebagai proses konstruktivistik. Di sini, siswa tentunya memiliki komitmen, tanggung jawab, dan motivasi (Wahidin, 2014).
Teori Pembelajaran Aktif headymatic@yahoo.com q Pembelajaran aktif memberikan kesempatan kepada anak didik (individu atau kelompok) untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan, sehingga dapat melakukan, menemukan fakta, mengumpulkan data, dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata (Wahidin, 2014). q Johnson dan Rising : belajar dapat mengingat sekitar tiga perempatnya dari yang diperbuat” (Wahidin, 2014) q Piaget, Bruner dan Dienes: manipulasi benda-benda konkrit merupakan aktivitas penting dalam pembelajaran matematika. q Ernest : belajar matematika adalah pertama dan paling utama adalah aktif, dengan siswa belajar melalui permainan, kegiatan, penyelidikan, proyek, diskusi, eksplorasi, dan penemuan. q Guru mengerjakan matematika bukan mengajarkan matematika.
Trinandita (submitted by Admin 2013) menyatakan bahwa “hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa”. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktifitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.
Mengerjakan matematika mengandung makna aktifitas guru mengatur kelas sebaik-baiknya dan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga murid dapat belajar matematika. Didalam belajar perlu ada aktifitas, sebab pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat, “Learning by doing”. Aktifitas siswa dalam kelas terbagi menjadi dua yaitu kegiatan siswa di dalam tugas (on-task) dan kegiatan di luar kelas ( off-task). Leiken & Zaslasvsky (dalam Rahma 2014) mengemukakan bahwa terdapat dua jenis aktifitas siswa dalam kelompok kooperatif, yaitu aktifitas aktif dan aktifitas pasif. Kedua jenis aktifitas tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
- Aktifitas aktif
Empat kategori untuk aktifitas aktif dalam tugas yang dapat diamati, sebagai berikut:
- Menyelesaikan masalah secara mandiri. Aktifitas siswa masuk pada kategori ini jika mereka secara nyata terlibat dalam menulis penyelesaian suatu masalah yang mereka selesaikan sendiri.
- Membuat catatan tertulis. Aktifitas siswa dikelompokkan ke dalam kategori ini, jika siswa menulis materi baik dari papan tulis, dari temannya atau dari sebuah buku.
- Memberi penjelasan. Aktifitas siswa dikelompokkan ke dalam kategori ini, jika siswa secara lisan menjawab pertanyaan guru atau pertanyaan siswa lain atau menyarankan/mengusulkan suatu penyelesaian masalah.
- Mengajukan pertanyaan atau menawarkan bantuan. Aktifitas siswa yang dikelompokkan dalam kategori ini, jika siswa mengajukan pertanyaan tentang materi ajar atau mencari bantuan untuk memecahkan suatu masalah.
- Aktifitas pasif
Tiga kategori untuk aktifitas pasif dalam tugas yang dapat diamati, sebagai berikut:
- Mendengar penjelasan. Aktifitas siswa yang dikelompokkan dalam kategori ini adalah mendengar penjelasan yang diberikan guru maupun siswa lainnya.
- Membaca materi ajar. Aktifitas siswa yang dikelompokkan dalam kategori ini adalah jika siswa membaca materi dari sebuah buku, LKS, atau sebuah buku catatan yang berhubungan dengan materi pelajaran.
- Aktifitas pasif dalam tugas lainnya. Aktifitas siswa yang dikelompokkan dalam kategori ini adalah jika siswa kelihatan berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah, atau jika mereka memperhatikan apa yang dikerjakan temannya.
Selanjutnya aktifitas siswa dikelompokkan ke dalam aktifitas di luar tugas yang dihadapi, yaitu:
- Siswa membicarakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan materi ajar
- Siswa membaca sumber lain yang tidak berkaitan dengan tugas yang dihadapi
- Siswa bermain, tidur-tiduran atau melamun
Berdasarkan aktifitas siswa baik di dalam tugas, maupun di luar tugas yang di kemukakan di atas, maka dalam tulisan ini di deskripsikan hasil pengamatan yang diifokuskan pada aktifitas belajar siswa dalam kaitannya dengan pembelajaran saintifik dengan model pembelajaran diskusi kelompok mempunyai potensi yang sangat baik dalam pembelajaran dikelas, siswa akan berdiskusi antara satu dengan yang lain sesama kelompok.