Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

11 Faktor Penentu Kemenangan Ahok yang Tak Dipahami Publik

14 April 2017   10:41 Diperbarui: 14 April 2017   20:00 8217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukungan JK terhadap Anies ini dilatarbelakangi oleh keinginan dan nafsu JK untuk berkongsi dengan Prabowo atau bahkan Anies di 2019. Bisa jadi Prabowo yang mengusung Anies – dengan aliansi Anies-JK akan membuat Prabowo kecewa mengusung Anies. Yang akhirnya Prabowo ditinggalkan. Dalam Pilgub 2012, Prabowo mendukung Ahok dengan harapan dukungan Wagub Ahok dan Gubernur Jokowi mendukung Prabowo. Senyatanya dukungan Prabowo terhadap Jokowi-Ahok hanya menjadi jalan bagi Jokowi menjadi Presiden RI dan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Terlebih lagi yang bermain di lingkaran Anies-Prabowo sekarang adalah JK dengan kekuatan Aksa Mahmud dan Erwin Mahmud yang berambisi politik seperti JK. Kondisi dilematis ini membuat Prabowo dan pendukungnya gerah dan tidak fokus karena dukungan Prabowo ke Anies hanyalah sasaran antara menuju 2019 bagi Prabowo. Yang justru senyatanya permainan JK membuat kubu Prabowo pendukung Anies gerah.

Kondisi psikologis ini memengaruhi dukungan pendukung Prabowo kepada Anies. Ini tentu menguntungkan bagi pasangan Ahok-Djarot.

Kesebelas, adanya silent operation baik sebagai operation an sich, maupun contra-operation secara masif dari Timses Ahok dengan koordinasi antar partai dan relawan yang efektif menghancurkan dukungan dari kalangan warga pinggiran di Jaktim dan Jaksel yang di putaran I mendukung Anies, kini beralih mendukung Ahok.

Demikian gambaran kemenangan Ahok karena adanya 11 faktor yakni (1) polarisasi persis seperti Pilpres 2014, (2) polarisasi akibat komporan FPI, FUI dan MUI berdasarkan etnis dan agama, (3) SBY yang tidak mendukung Prabowo dan Anies, (4) PKB dan PPP serta Nahdliyin dan NU serta GP Anshor mendukung Ahok, (5) Prabowo yang mendukung aliansi Anies dengan FPI, (6) sikap partai agama PKS, FPI, yang menyebarkan survei penuh abal-abal yang membuat warga DKI swing voters antipati dan mengalihkan dukungan ke Ahok.

Berikutnya, (7) dukungan dana yang sangat besar dari Timses Anies yang tidak tepat sasaran justru memecah dukungan, (8) penolakan warga DKI terhadap keberadaan FPI dan gerakan menolak FPI oleh para ormas pendukung NKRI, (9) silent operation murahan yang gampang terdeteksi yang dilakukan oleh FPI dan partai agama PKS di masjid-mesjid, (10) faktor dukungan JK terhadap Anies dan sikap politik JK yang sebagai pentolan DMI alias Dewan Masjid Indonesia terkait penggunaan masjid sebagai alat politik.

Lalku yang penting pula (11) adanya silent operation timses Ahok yang efektif menghancurkan dukungan di kalangan warga pinggiran berpendidikan rendah pendukung Anies.

Itulah 11 faktor penentu kemenangan Ahok di Pilgub DKI yang publik tidak pernah tahu.

Salam bahagia ala saya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun