Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demo 212, Kekuatan Presiden Jokowi dan Strategi Intelejen Hadapi Makar dan Terorisme

16 Desember 2016   22:50 Diperbarui: 17 Desember 2016   02:01 5340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun karena memang sentiment anti pemerintah tinggi, maka sebagian pihak menyebut sebagai pengalihan. Yang benar adalah kenyataan bahwa aparat intelejen Indonesia dalam kasus terorisme telah melakukan pemetaan dengan sangat teliti. Bahwa Polri dan aparat intelejen telah mengantongi seluruh jaringan utama teroris di Indonesia.

Pemetaan teradap teroris diketahui, mulai jaringan Al Qaeda pimpinan Hambali, jaringan teroris pimpinan Abu Bakar Ba’asyir, teroris Indonesia bekas yang berperang di Afghanistan dan para keturunannya, serta berbagai jaringan lainnya, termasuk kalangan eks teroris ISIS. Mereka semua dipantau dengan seksama dan Polri hanya akan bertindak setelah mereka bergerak. (Inilah kekurangan kekuatan UU Anti Terorisme Indonesia yang berbeda dengan ISA di Singapura dan Malaysia yang bisa menangkapi teroris ketika niatan muncul.)

Jadi, begitu jaringan Bahrun Naim sudah bergerak, maka dengan sigap Polri bertindak tepat. Jadi prestasi Polri dalam membekap jaringan teroris Bekasi adalah hasil operasi intelejen yang sangat cermat dan brilian berdasarkan blue-print pemetaan terhadap para teroris dan jaringan mereka yang sudah diketahui.

Dengan demikian, aneka demo 411 dan 212 serta berbagai aktivitas karnaval kebangsaan di Indonesia telah berhasil memetakan tiga hal. Peta aktivitas politik, keberagamaan, dan terorisme lebih dapat dikenali dengan baik. Rangkaian pernyataan Presiden Jokowi terbukti dengan aktivitas demo yang ditunggangi politik dan lainnya yakni dengan ditangkapnya para tersangka makar. Pun pemanfaatan momentum suhu politik bukan hanya oleh anasir teroris, politikus trondolo, begundal politik,  namun juga oleh pemerintah. Inilah momentum yang sangat menentukan bagi Presiden Jokowi.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun