Setelah Rara dan Dina berpisah dengan Rudi, mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka ke rumah. Mereka berdua merasa lega dan bahagia karena bisa melepaskan diri dari Rudi yang menyebalkan. Mereka berdua berjanji untuk tidak membiarkan Rudi mengganggu mereka lagi. Mereka berdua bersyukur karena masih memiliki sahabat yang saling mendukung dan mengerti. Mereka berdua berharap agar cita-cita mereka bisa terwujud. Mereka berdua adalah sahabat selamanya
****
Setelah berkonflik dengan Dina dan Rara di taman, Rudi merasa sangat sedih dan kecewa. Dia merasa bahwa dia telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan hati Rara, gadis yang dia sukai. Dia merasa bahwa dia telah gagal menunjukkan bahwa dia adalah pilihan terbaik untuk Rara. Dia merasa bahwa dia telah membuat kesalahan besar dengan menghina dan mengejek Dina dan Rara.
Rudi pun berlari meninggalkan taman dengan air mata mengalir di pipinya. Dia tidak tahu harus kemana. Dia tidak mau pulang ke rumah, karena dia takut bertemu dengan orang tuanya yang selalu menuntut dan mengkritiknya. Dia tidak mau pergi ke sekolah, karena dia malu bertemu dengan teman-temannya yang mungkin sudah tahu tentang kejadian di taman. Dia tidak mau pergi ke tempat-tempat lain, karena dia merasa tidak ada yang menyambut dan menghiburnya.
Rudi pun berlari tanpa arah, sampai dia sampai di sebuah jembatan. Dia melihat sungai yang mengalir di bawah jembatan. Dia merasa sepi dan hampa. Dia merasa tidak ada harapan dan tujuan. Dia merasa ingin mengakhiri semua penderitaannya.
Rudi pun naik ke atas pagar jembatan. Dia melihat ke bawah dengan tatapan kosong. Dia merasa tidak ada yang peduli dengannya. Dia merasa tidak ada yang mencintainya. Dia merasa tidak ada yang menunggunya.
Rudi pun bersiap untuk melompat dari jembatan. Dia menutup matanya dan menghela napas. Dia merasa ini adalah akhir dari hidupnya.
Tapi, sebelum dia melompat, dia mendengar suara yang memanggil namanya. Suara itu terdengar lembut dan hangat. Suara itu terdengar familiar dan menyenangkan. Suara itu terdengar seperti...
"Rudi... Rudi... Jangan lakukan itu..."
Rudi pun membuka matanya dan melihat ke arah suara itu. Dia terkejut melihat siapa yang memanggilnya. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Dia melihat...
"Rara... Rara... Apa... apa yang kamu lakukan di sini?"