Di mana itu? Bagus sekali.
Tebak. Hehe.
Wibledon?
Bukan. Wkkwkk.
Di sekitar sungai Thames di Hawker Center?
Wkkwkk.
Benar kan?
Tidak. Wkkwkk .
Ih, di mana sih? Jangan meledek donk.
Chan mengirimkan gambar pemandangan lagi. Chan membuat aku menebak lagi. Chan tahu aku suka tempat-tempat seperti itu. Chan tahu aku ingin duduk dan minum kopi di tempat-tempat yang hijau di alam bebas. Dan aku tahu, Chan menggodaku. Beberapa kali Chan melakukan hal itu, dan Chan berhasil membuatku jengkel, karena Chan tidak pernah mau mengatakan di mana lokasi gambar-gambarnya diambilnya. Chan menikmati ketika aku mengomel dan marah-marah padanya, dan dia selalu tertawa di setiap akhir atau di sela ucapannya. Namun kemudian, tidak hanya gambar-gambar pemandangan yang Chan kirimkan padaku. Kini Chan menyertakan gambar dirinya di alam bebas. Aku mulai kesal dan tergelitik. Aku kesal dan makin marah-marah padanya. Chan tertawa-tawa bahagia, karena berhasil membuatku jengkel. Merasa dia terus mengerjaiku, aku tergelitik untuk membalasnya.
Hey. Mengapa kamu mengirimkan gambar-gambarmu kepadaku?