"Loh? Iyakah? Kok, Papa bisa kenal?" selidiknya.
"La, si Tante itu teman baik Papa line dance di grupnya!"
"Coba Ma, siapa nama dan  mintakan fotonya!"
"Tunggu, ya. Kuteruskan pesanmu ini ke HP Papa. Atau mintalah langsung dengan Papa! Mama sedang di rumah timur, tapi Papa sedang di rumah barat, rumahmu!" tulisku.
Karena alasan tertentu, aku dan putra-putra sering main WhatsApp. Sesekali saja video call. Maklum ketiga jagoan sudah berkarier di kota, pulau, bahkan benua berbeda. Untunglah, jarak yang memisahkan itu teratasi oleh benda pipih yang dipanggil gawai ini.
***
Besoknya, berita tertulis di WhatsApp berlanjut. Kali ini dituliskan panjang lebar.
"Tante Kamboja dan Om Jupiter itu, sangat baik, Ma. Beliau berdua ini sudah menganggap aku dan istriku sebagai anak angkat mereka. Bahkan, sudah setahun ini, aku dipinjami mobil mereka. Jadi, sangat membantulah pokoknya. Istriku juga belajar memasak dan membuat kue dengan Tante Kamboja. Pokoknya, serasa menemukan orang tua barulah. Bahkan, ini kami juga menginap di rumah mereka!" tulisnya.
"Wuahh, salam ya, Nak!"
"Siap! Kusampaikan nanti."
Beberapa menit kemudian, sampai pula kiriman foto-foto orang tua angkat yang ditemukan bungsu.