Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 175 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bermain Api di Balik Pintu

19 Januari 2025   04:15 Diperbarui: 19 Januari 2025   04:15 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Suatu pelajaran hidup sangat merasuk di dalam hati Runi. Teringatlah ia akan bunyi sabda-Nya dalam Perjanjian Lama: Janganlah kerap kali datang ke rumah sesamamu supaya jangan ia bosan lalu membencimu. (Ams 25; 17)

"Ternyata benar. Allah sudah berpesan agar kita tidak gemar nonggo, main ke rumah tetangga karena berdampak negatif juga," gumamnya.

***

 Dengan  dibersamai dua orang adik kandung, keesokan harinya mertua Runi mengunjungi De War di rumah majikan baru. Sang majikan baru tersebut sangat senang karena ada keluarga yang datang menjenguk.

Setelah berbasa-basi beberapa saat, secara terang-terangan sang majikan meminta agar mertua dan keluarga membawa pulang De War. Mereka sudah tidak mau mempekerjakan lagi karena perut sudah tampak membuncit.  

Catatan:
1.Tak etung wes nem wulan iki Warti ra mulih, engko gek ... : kuhitung sudah enam bulan ini Warti tidak pulang, nanti jangan-jangan ...  
2.La, iyo, Yu ... aku kok yo mbatin, mengko gek ... meteng!: La, iya, Kak, aku kok juga membatin, jangan-jangan hamil.
3.La, yo kuwi! Apike disambangi wae, Ndhuk!" : La, ya itu. Baiknya dikunjungi saja, Dik.
4.De ... Sampeyan weruh simpenan kaos singlet karo kaos kakiku sing anyar? Arep tak gowo kok nggak ono! Padahal, wes disulam! : De, Anda tahu simpanan kaos singlet dan kaos kakiku yang baru? Akan kubawa kok tidak ada! Padahal sudah disulam!
5.Aku ora weruh!: saya tidak tahu.
6.Aku nemu neng jemuran, De! Ono kaos limo, la iki sing loro anyar gres! Berarti ...:  Saya menemukan di jemuran, De. Ada kaos lima, la yang dua baru. Berarti ....
7.Aku ora ngerti!: aku tidak mengerti.
8.Sampeyan ngaku wae, daripada kedowo-dowo!: mengaku sajalah daripada berpanjang kalam.
9.Sampeyan nuduh aku? Yen ngono saiki ugo aku metu soko kene!: kamu menuduh saya? Kalau begitu sekarang juga aku keluar dari sini!
10.Loh, rungokno disik ...!: Loh, dengarkan dulu!
11. Ra usah! Aku wes muak!: Tidak perlu! Aku sudah muak!

12. Monggo : silakan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun