Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 175 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bermain Api di Balik Pintu

19 Januari 2025   04:15 Diperbarui: 19 Januari 2025   04:15 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Loh, rungokno disik ...!"

"Ra usah! Aku wes muak!" jawabnya sambil keluar dari rumah.

 Pertengkaran gara-gara menanyakan kaos singlet dan kaos kaki yang ditemukan Runi di rumah tetangga tersebut, memicu keluarnya si asisten rumah tangga dari rumah keluarga Runi. Memang beberapa saat Runi dan suami telah mengetahui gelagat negatif yang dilakukan. Namun, pasangan muda tersebut tidak mengemukakan secara langsung dan tetap mempertahankan diri si pembantu. Mengingat mereka pun masih sangat membutuhkan jasa dan bantuannya dalam mengurus kerumahtanggaan.

Bukan hanya kecurigaan, melainkan telah dibuktikan kebenarannya. Misalnya saja, Runi dan keluarga tidak pernah menggunakan gula secara berlebihan. Namun, setiap bulan belanja gula bisa hampir sepuluh kilogram. Lalu, tagihan belanja dari tetangga yang berdagang di rumah. Runi ditagih, padahal tidak pernah menyuruh berbelanja apalagi berutang. Tabu bagi Runi.

Sementara itu, suami Runi yang membeli minyak goreng dengan ukuran jerigen dua literan itu selalu menandai tinggi permukaan minyak tersebut dengan spidol. Ditengarai bahwa minyak selalu berkurang setiap hari, padahal tidak banyak menggoreng.
Bukankah wajar kalau sebagai majikan bertindak waspada dan mencermati perilaku pembantunya? Suami Runi yang seorang akuntan, tentulah sangat teliti dan jeli dalam mengelola keuangan, termasuk belanja bulanan di koperasi sekolahnya itu. Meskipun Runi tidak ikut-ikutan mengatur keuangan, dengan gigih ia ikut membantu sang suami bekerja keras. Mengajar di sana sini sebagai upaya mengejar mimpi.

Sebagai keluarga muda, Runi dan suami rajin menabung sebab memiliki berbagai keinginan di masa mendatang. Maka, ketika merasa ada sesuatu yang tidak beres, hama, atau benalu yang mengganggu, Runi dan suami bersepakat untuk bertindak bijak.

Diam-diam, Runi pun menemui Mbak Min, istri Mas Ujang, tetangga sebelah di rumah mereka. Ditanyakan langsung kepada Mbak Min, perihal kaos singlet dan kaos kaki yang ditemukannya.

"Waduh! Maaf, Mbak Nik! Karena saya juga bekerja, kurang paham dengan hal itu!"

"Mbak, bolehkah saya melihat kaos milik Mas Ujang?"

"Monggo saja." Diambil dari kamar, dibawakan, dan ditunjukkanlah beberapa kaos singlet milik suaminya.    

 "Mbak, maaf! Ini kaos singlet suami saya! Ini buktinya!" Runi menunjukkan sulaman inisial KS yang disulam tersembunyi di suatu tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun