Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 175 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bermain Api di Balik Pintu

19 Januari 2025   04:15 Diperbarui: 19 Januari 2025   04:15 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di rumah tetangga sebelah terdapat area luas di lantai dua sebagai tempat menjemur. Sementara, rumah Runi yang mungil tidak memiliki halaman guna menjemur pakaian. Itulah sebabnya De Warti sering bertandang ke tetangga sebelah rumah.

Tetangga sebelah memiliki area rumah lumayan luas, dihuni oleh beberapa orang. Selain sepasang bapak dan ibu, yakni Pakde dan Bude Paiman, yang lumayan sepuh, ada salah seorang  putrinya dengan keluarga kecil mereka yang tinggal di paviliun berlantai dua, di rumah samping.  Sepasang  suami istri sebaya dengan Runi, Mas Ujang dan Mbak Min, berusia tiga atau empat puluhan tahun, dengan dua remaja lelaki anak mereka.  

Entah kebetulan, rezeki, atau bagaimana, tiba-tiba hujan hendak turun. De War sedang tidak berada di rumah. Dengan  demikian, Runi meminta izin untuk mengambil jemuran yang ada di lantai dua kepada Bude Paiman, ibu sepuh pemilik rumah. Setelah memperoleh jemuran yang dianggap miliknya, Runi segera membawa pulang.

Sampai di rumah, Runi berusaha melipat dan menata hasil cucian tersebut sebelum disetrika. Maksudnya agar memudahkan De War menyetrikanya nanti. Namun, betapa kaget sang suami karena benda-benda yang dicari ditemukannya di tumpukan itu. Padahal, baik kaos singlet maupun kaos kaki tersebut belum pernah dipakai, mengapa dicuci?

Keesokan harinya, Runi dan suami bertanya baik-baik kepada sang pembantu rumah tangga.

"De ... Sampeyan weruh simpenan kaos singlet karo kaos kakiku sing anyar? Arep tak gowo kok nggak ono! Padahal, wes disulam!" tanya suami Runi lembut.

"Aku ora weruh!" jawabnya sewot.

"Aku nemu neng jemuran, De! Ono kaos limo, la iki sing loro anyar gres! Berarti ...,"  terang Runi tenang.

"Aku ora ngerti!" teriaknya memotong.

"Sampeyan ngaku wae, daripada kedowo-dowo!"

"Sampeyan nuduh aku? Yen ngono saiki ugo aku metu soko kene!" sang asisten rumah tangga kian berang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun