Prefiks per- biasa digabungkan dengan kata dasar berupa kata sifat, seperti pada kata persingkat, percepat, perhalus, perlambat, perindah dengan makna memerintah.
Misalnya:
Per ketat penjagaan kampung karena sedang marak pencurian dan perampokan. (salah)
Perketat penjagaan kampung karena sedang marak pencurian dan perampokan. (benar)
Berapa harga perkilo gula pasir dipasar? (salah)
Berapa harga per kilo gula pasir di pasar? (benar) (per = tiap)
Keluarlah satu persatu dengan tertib! (salah)
Keluarlah satu per satu dengan tertib! (benar) (per = demi)
Saya menjadi karyawan ditempat itu permaret tahun lalu. (salah)
Saya menjadi karyawan di tempat itu per Maret tahun lalu. (benar) (per = sejak)
5.Penulisan pun ada yang ditulis serangkai dan ada pula yang dipisah. Ada 12 penulisan pun yang harus digabung, yakni: Â
1.adapun
2.andaipun
3.ataupun
4.bagaimanapun
5.biarpun
6.kalaupun
7.kendatipun
8.maupun
9.meskipun
10.sekalipun
11.sungguhpun, dan
12.walaupun
Sedangkan bila pun yang bisa diganti dengan kata 'saja' atau 'juga' harus ditulis terpisah.
Misalnya pada kalimat berikut:
a.Jika engkau setuju, aku pun ikut. (pun = juga)
b.Ketika ayah berangkat, ibu pun pergi. (pun = juga)
c.Aku pun tidak tahu kalau ia menyimpan keris itu di rumahnya. ( pun = juga)
d.Karena menderita penyakit, bergerak pun tidak dapat, apalagi berjalan. (pun = saja)
e.Ia sudah dewasa, tetapi makan pun masih disuapi. (pun = saja)
f.Ketika kesurupan seperti itu, sadar pun tidak. (pun = saja)
6.Penulisan akhiran (sufiks) -nya, dan partikel -lah, -kah yang harusnya ditulis serangkai masih sering dipisah.
Misalnya: