Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 173 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Beranjak dengan Bijak

10 Januari 2025   06:17 Diperbarui: 10 Januari 2025   10:14 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ya, sejatinya mereka tidak bersalah. Semua sudah menjadi kehendak Allah saja. Kalau kali ini aku tidak berjodoh dengan Rony dan justru Rahmilah yang dipilih, kini hal itu juga bisa kupahami sebagai rencana Allah. Mudah-mudahan, mereka bisa berbahagia mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga.

Akhirnya, kuputuskan untuk terbang ke Lombok atau nanti sekalian ke NTT. Banyak teman yang ada di sana, setidaknya aku bisa menemui salah seorang gembala gereja. Entah nanti akan bagaimana selanjutnya, sepenuhnya kupercayakan kepada Allah saja.

***

Kuperoleh tiket pesawat dengan kursi dekat jendela. Bersyukur sekali. Pagi yang begitu cerah setelah semalaman hingga pagi dalam perjalanan bermobil gerimis terus menemani. Syukur kepada Allah!

"Permisi ... izin duduk sesuai nomor kursi!" seorang pemuda dengan busana sangat rapi meminta izin begitu santun.

"Oh, mari ... silakan!" sambutku dengan berupaya tersenyum ramah.

Namun, barangkali mata sembabku tidak bisa berbohong bahwa masih ada sisa-sisa luka di sana.

Diulurkanlah tangan kanannya sambil berkata lembut, "Perkenalkan, saya Dony Mahardika, semoga tujuan kita arah kota yang sama!"

Kusambut dengan uluran tangan yang sama sambil sekali lagi kupaksakan tersenyum semanis mungkin.

"Mbak, mau ke Lombok juga, kan? Atau masih ada perjalanan setelahnya?"

Aku menggeleng perlahan, "Saya masih bingung hendak ke mana!" jawabku sekenanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun