Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Lelaki Aroma Melati

6 November 2024   05:39 Diperbarui: 8 November 2024   13:35 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Loh, iya! Enggak ada apa-apa, kok! Hahaha ... cuma ... kalau ingat, ya lucu aja! Kok tiba-tiba digendong hingga tentu saja aku menjerit meronta-ronta minta diturunkan!"

"Kok digendong?"

"Iya, diajak ke rumahnya, trus ... harus melewati sungai tanpa jembatan. Entahlah ... secara spontan, tiba-tiba aku digendong seperti balita! Hahaha ... malu saja kalau kuingat-ingat!"

"Oh, gitu? Memang ada masalahkah?"

"Enggak, sih. Cuma kalau mengingat dia berkecimpung di dunia perdukunan, ya ... agak ngeri-ngeri takut juga, sih!"

"Dia menjadi dukun itu 'kan karena komunitas, Mbak! Mungkin dia sendiri tidak berminat dan tidak berniat seperti itu!"

"Iya juga, sih. Sayang aku enggak nanya secara langsung! Cuma satu hal yang membuatku tercengang. Dia selalu mencari kuntum melati untuk dimasukkan ke dalam saku. Di rumah orang tuanya pun, dia menanam bunga  melati banyak sekali."

"Oh, ya? Padahal laki-laki, loh! Jarang banget 'kan lelaki yang suka bunga?"

"Iya, benar. Bunga kan identik dengan wanita, ya!" potongku.

"Nah, iya! Macam kaum flamboyan, enggak sih?" sambung adik.

"Malah, dia berkomentar begini ... 'Kalau saja bisa menyulingnya, aroma terapi ini bagus dan mahal sekali! Sayang, belum dibudidayakan!' ... begitu!" lanjutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun