Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Harga Sebuah Cium Tangan

3 November 2024   11:24 Diperbarui: 6 November 2024   09:54 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi ... aku ingin kamu sekolah! Untuk jadi orang bermartabat, harus berpendidikan! Maka dari itu, aku butuh tenaga dan jasamu. Sementara ... kau bilang tadi, enggak mau orang memanfaatkan tenaga dan jasamu. Bagaimana bisa begitu?" sahut orang baru itu.

"Harus ada imbal baliknya, Le! Namanya simbiosis mutualisme! Take and gave! Kamu harus bekerja untuk saya supaya saya bisa membiayai sekolah kamu! Bagaimana? Apa kamu bersedia?" tegas Pak Hormat Sianturi sosok yang baru dikenalnya itu.

"Bapak menggunakan bahasa sulit. Susah dipahami!" komplainnya.

"Laaa, makanya ... kamu harus bersekolah supaya paham istilah asing begitu! Kalau ikut saya, kamu harus berjuang untuk menaklukkan kebodohan, kemiskinan, dan kemalasan! Bagaimana?" lanjutnya.

"Jadi, kalau sekolah ... saya bisa jadi orang bermartabat?"

"Ya, senyampang kamu berusaha dengan giat dan berjuang dengan gigih!"

"Baiklah, Pak! Saya pikir, itu tawaran bagus!"

***

Sebenarnya, Pak Hormat Sianturi tidak sengaja menemukan Jaelani di Pasar Turen kala itu. Tujuan beliau hanyalah mencari kenalan yang lama tidak dijumpainya. Rumah kawan itu berada di seputaran pasar.

Sebagai seorang dosen salah sebuah perguruan tinggi swasta terkenal di Kota Malang, ia yang masih membujang itu membutuhkan banyak relasi. Sircle pertemanan yang sangat dibutuhkan sebagai salah sebuah sarana refreshing, healing, dan pengisi waktu luang dalam kesendirian. Nah, di situlah Pak Hormat Sianturi menemukan Jaelani, bocah bertubuh atletis itu.

Sejak saat itu, Jaelani dianggap sebagai adik yang diberi tugas dan arahan untuk bisa maju dan berkembang, terutama di bidang pendidikan. Setiap malam, Jaelani memperoleh pembekalan secara home schooling persiapan mengikuti ujian nasional kesetaraan ujian tingkat SD, sistem paket kejar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun