"Aduuhhh ... aku tertangkap! Ternyata, kilau keemasan ini telah membuatku celaka. Semoga aku tidak mati dibunuh oleh mereka!" doa si Kepik Emas cemas.
Beberapa binatang buruan yang diperoleh segera mereka masukkan ke dalam stoples. Mereka sangat gembira. Entah hendak dibuat apa hewan-hewan itu.
"Nah, kita selamat! Bagaimana? Kamu senang, tidak?" tanya Semut Merah setelah kejadian sekejap melenyapkan teman-teman mereka.
"Hmm, iya. Kamu benar, Kawan! Kejelekan tampilanku ini ... ternyata telah menyelamatkanku!"
"Bersyukur, Allah telah menciptakan kita sedemikian rupa!" ujar Semut Merah.
"Iya, amin. Aku menyesal telah gegabah menuduh Allah. Padahal, Allah menciptakanku dengan bulu gatal dan menjijikkan ini demi keselamatanku!"
"Syukurlah kamu telah menyadari kesalahanmu! Benar, 'kan? Kita harus menjaga agar tetap bersukacita di dalam Tuhan!"
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H