"Iya, Allah menciptakan segala sesuatu dengan keunikan dan kelebihan masing-masing, Kawan!"
"Hmm, dengar itu, Kawan!" ujar semut merah, "Kamu ... kondisi kamu pasti akan membaik! Jadi, jangan menyesal karena kamu diciptakan-Nya seperti sekarang! Namun, juga jangan sombong! Sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok atau lusa!"
"Waahhh, ... bubar ... bubar! Ada manusia!" kata Capung Merah membubarkan beberapa hewan yang sedang berada di sekitaran situ.
Capung, lebah, dan belalang sangit segera kabur. Akan tetapi, ulat bulu tidak bisa bergerak. Ia terpaksa diam berpura-pura mati.
"Eh, ada capung merah! Kita ambil, yuk!" seorang anak lelaki segera menangkap si capung dan segera memasukkannya ke dalam stoples kaca.
"Ini ... aku dapat kupu-kupu!" kata seorang teman lain.
"Waaah, ini ada ulat bulu. Siapa mau ambil?"
"Ogah, ah! Jijik, aku!"
"Laaaa, horeee ... aku dapat kepik emas! Wuahhh, indah sekali!" kata salah seorang yang lain.
"Wuahhh, iya! Sayapnya berkilauan!" seru salah seorang anak.
"Iya, benar! Seperti emas sungguhan!" puji yang lain. Â