Sekali waktu dia datang mengunjungiku. Kami bersilaturahmi baik-baik saja. Namun, tidak dengan hatiku. Hati ini memberontak, menangis, dan menyesal, mengapa Tuhan tidak menjodohkan aku dengannya.  Aneh, tetapi nyata. Setiap  hendak melupakannya, justru semakin aku mengingatnya! Pernah sekali waktu karena hubungan pekerjaan, istrinya menemuiku di kantor. Pernah pula mereka sekeluarga berkunjung ke rumahku.
***
Riuh tepuk tangan peserta meeting di ruang itu menyadarkanku dari lamunan.
"Ya, Allah, ... aku ternyata terlalu sering bermain dengan masa laluku!" keluhku dalam desah.
 Biarlah  masa lalu ini sebagai kenangan indah yang pernah hadir dalam perjalanan hidupku. Cukup sekadar untuk dikenang. Kini dia bukan yang dulu lagi. Semua telah berubah.  Ada  garis-garis seputar mata yang menunjukkan bahwa usia kami tidaklah muda lagi. Kulit mulai keriput tentu saja! Ya, ... kami sama-sama sudah berumur.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI