Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Silent of Love (Part 6)

13 Agustus 2024   16:09 Diperbarui: 16 Agustus 2024   02:45 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wuahhh, kamar Dik Lina rapi banget!" puji Wawan spontan.

"Hehehe ... Meylina ini putri Bunda yang paling rajin, loh Wan!" jawab sang bunda memuji si bungsu.

"Bunda, ... Wawan mau minta maaf pada Dik Lina. Sebab, mungkin saja Dik Lina tadi kecewa dengan ulah atau ucapan kami berdua. 

Bagaimana, apakah Dik Lina mau memaafkan kami?" ucap Wawan secara gentle.

"Iya, Dik. Kakak juga minta maaf. Kakak telah bersalah karena mencandai Adik sangat kelewatan. Kakak janji tidak akan mengulanginya lagi," sambung sang kakak sulung.

Meylina masih bergeming. Lalu, sang bunda menjembatani pertikaian antara kakak adik tersebut dengan berbagai nasihat bijak.

Seperti biasa, berada di dekat Wawan menjadikan gadis itu tanpa daya. Jantungnya berdegup kencang, lidahnya kelu. Di dalam hati ia mengiyakan permintaan maaf kakak dan sahabatnya itu, tetapi entahlah mulutnya terkunci rapat. Wajahnya pias, tangannya gemetaran.

Sang bunda begitu peka sehingga mengambil alih kesempatan.

"Bunda yakin, bungsu bunda yang manis ini bersedia memaafkan kalian berdua. Namun, ingatlah ... jangan samakan wanita atau perempuan dengan lelaki. Kalau kalian menomorsatukan logika, tidak demikian dengan kaum kami. Kami lebih mengedepankan perasaan, daripada logika alias pikiran. Jadi, mulai berpikirlah untuk memperlakukan kaum kami dengan lebih santun, lembut, dan hati-hati!" ujarnya tegas.

"Baik, Bunda! Terima kasih atas nasihatnya. Akan Wawan jadikan ajimat sepanjang hayat!"

"Siap, Bun! Klana juga akan memperhatikan nasihat bunda ini. Ke depan jika Klana punya pasangan, pacar, hingga istri ... akan Klana perlakukan dengan lebih lembut. Terima kasih, ya ... Lina, masalah ini telah menjadi pelajaran sangat berharga bagi kami, Kakak dan Wawan juga!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun